Kamis, 11 Mei 2017

Stop Interpensi HmI Pohuwato Mari Segera Konfercab Wujudkan Pemimpin Visioner dan Konstitusional


Berdirinya himpunan mahasiswa islam (HMI) diprakarsai oleh Larfan Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas Islam Indonesia) yang masih duduk di tingkat I. Tentang sosok Lafran Pane,dapat di ceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa pemuda Lafran Pane lahir di Sipirok Tapanuli Selatan, Sumatra utara. Pemuda lafran pane yang tumbuh dalam lingkungan nasionalisme muslim pernah mengenyam di pendidikan pesantren, ibtidaiyah, wusta dan sekolah muhamadiyah.

Adapun latar belakang pemikiran dalam pendirian HMI adalah : "Melihat dan menyadari bahwa kehidupan manusia dan mahasiswa yang beragama islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memaham dan mengamalkan ajaran agamanya.

Keadaan yang demikian adalah akibat dari system pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu perlu di bentuk organisasi untuk merubah kondisi tersebut.organisasi magasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk mekikuti alam pemikiran mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan penghayatan agamanya, yaitu agama islam. 

Tujuan tersebut tidak akan dilaksanakan kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat. Maka organisasi ini harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia kedalam dan keluar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran akya.

Jumlah aanggota HMI saat ini memang besar. Sebagaimana pada saat kepemimpinan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arief Rosyid Hasan, ada 215 cabang HMI se-Indonesia, 600.000 kader, serta 6 juta alumni yang tersebar diseluh pelosok Nusantara adalah harapan besar Bagi Islam dan NKRI kedepan yang lebih maju.

Beda dengan kondisi saat ini yang terjadi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato, HMI Cabang Pohuwato kini harus segera berbenah dan kembali pada garis-garis khitah perjuangan yaitu hanya tunduk pada Konstitusi, Nilai Dasar Perjuangan dan kembali kader-kadernya agar lebih bersungguh-sungguh mengurus organisasi kemahasiswaan yang tertua di  Indonesia itu.

Perjalanan yang tak mudah memang untuk bagaimana bisa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwati dapat berdiri sendiri atau menjadi defenitif cabang penuh, penulis kembali menengok sejarah dimana bahwa saat itu HMI di Kabupaten Pohuwato masih berstatus Komisariat STIE yang kemudian berubah nama menjadi Komisariat Pohuwato, dalam waktu yang tak terhitung cepat HMI Komisariat Pohuwato dibawah kendali Ketua Umum Try Meyta P. Goma mengantarkan HMI Komisariat Pohuwato menjadi HMI Persiapan Cabang Pohuwato, kemudian dibawah kepemimpinan Ketua Umum Kanda Alpika Mohi mengantarkan HMI Persiapan Cabang Pohuwato y menjadi cabang penuh dengan 5 Komisariat Penuh Pertanian, Komisariat STIE, Komisariat Hukum dan Komisariat Sospol dan Komisariat Teknik serta dinyatakan oleh PB HMI  defenitif  menjadi cabang penuh yakni HMI Cabang Pohuwato, kemudian waktu berkembang HMI Cabang Pohuwato yang dibawah Kepemimpinan Kanda Wawin Wartabone yang bukan jujurjuran entah prestasi atau sejarah apa yang telah dicetaknya, kembali pada sejarah HMI Pohuwato diatas, namun di Jaman Wawin Wartabone  biarlah keadaan yang menjawabnya sudah apa prestasi dan sejarah yang telah dicetak.

Kini HMI Cabang Pohuwato  akan menghadapi acara yang telah dinanti-nanti yakni Konferensi Cabang (KONFERCAB) Ke-2  sejak menjadi Cabang Penuh, beberapa nama yang saat ini sedang digadang-gadang untuk bakal menjadi Calon Ketua Umum Diantaranya Herman, Yunus Lavewa, Taufik Usman dan Santo Ali yang kesemuanya telah memenuhi kualifikasi dalam pandangan atau realita saat ini. Namun yang menjadi pertanyaan yang besar apakah Konferensi Cabang Tahun ini bisa berjalan lancar sesuai harapan bersama, ya harus karena ini adalah waktunya kita bersatu dan membangun HMI Cabang Pohuwato kembali dengan penuh kebersamaan dan kesolidan.

Lagi-lagi kini isu perpanjangan kepengurusan tahun ini mengalir di telinga para kader, apakah hal ini hanya kita diamkan sebagai kader hijau hitam pohuwato jelas tidak, namun apabila ini adalah ponis atau bisa dibilang fatwa dari senior lalu apakah kita bisa melawannya , jelas harus bisa dengan kembali kita sama-sama merenung serta mendesak agar hal diatas tidak terjadi.

Siapapun kandidat yang ingin maju sebagai pengendali HMI Cabang Pohuwato kedepan harus membawa perubahan dan kemajuan HMI Pohuwato kedepan yang sesuai garis konstitusi dan lebih fokus pada Perkaderan.

Intinya bahwa kita lihat saja dengan waktu yang berjalan mau diperpanjang atau tidak Konferensi Cabang Harus Segera dilaksanakan sesuai dengan waktu dimana serah terima jabatan tahun lalu dilaksanakan.

Dengan harapan Konfercab yang akan digelar mampu melahirkan pemimpin yang visioner dan konstitusional bukan hasil fatwa maupun intruksi senior yang itu sangat merugikan lembaga HMI Cabang Pohuwato kedepan.

By Santo Ali (Ketum Demisioner HMI Komisariat STIE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar