Selasa, 09 Mei 2017

Duri Keharmonisan yang Memberi Sengenggam Pengharapan


oleh Santo Ali

Ketika seseorang telah datang seorang kau yang kian lama aku harapkan, kau datang memberi segenap harapan dan buah cinta yang akan kita jalin untuk selamanya

Tampak penilaian telah sirna akan sebuah keharmonisan yang diharapkan mampu memberikan kenyamanan kini hanya memberi pengharapan palsu, yang diselimuti oleh pahitnya kata-kata yang begitu manis dan sangat sulit untuk di rasakan ketidakpastiannya

Waktu yang harusnya sudah digunakan untuk mengklaim akan sebuah rasa keserasian antara kau dan aku, kini hanya mimpi dan serbuk cinta yang hanya meninggalkan bekas-bekas luka cinta lama yang sangat sama dan bahkan tak perbedaannya dengan cinta yang sebelumnya

Tak kala waktu itu bisa diputar ulang aku ingin kau tak pernah hadir dalam diri seorang yang merindukan kepastian akan sebuah pengharapan pada sebuah kebahagiaan yang kian tak hanya memberikan sebuah rasa kegelisahan dan kekecawaan akan tetapi memberikan secuil benih harapan yang akan ditanam di ladang yang begitu luas dan tumbuh sumbur memberi manfaat bagi kedua bela pihak.

Sungguh tak ingin lagi aku lagi bermimpi untuk mendapatkannuya sebab ia yang terlalu diharapkan ternyata hanya menumbuhkembangkan duri cinta yang begitu banyak yang sangat sulit untuk dilepaskan dari diri yang mungkin cepat memaafkan tapi tidak sama halnya dengan melupakannya, melupakan ikrar dan janji untuk selalu bersama.

Suatu hal yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran adalah ketika duri cinta itu mengajarkan aku artinya sebuah perjuangan bahwa tak mudah untuk mencapai hal itu dapat dipertahankan dan dijalin sampai waktu yang dapat memisahkannya sampai tubuh ini menjadi debu.
Duri Keharmonisan yang Memberi Sengenggam Pengharapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar