Rabu, 24 Mei 2017

Marhaban Ya Ramadhan : Ramadhan Jadikan Bulan Intropeksi Pembangunan oleh Santo Ali




"Ramadhan Jadikan Bulan Intropeksi Pembangunan" oleh Santo Ali (Kandidat Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2017-2018)
“Mereka telah mengganti-ganti (ajaranmu) sepeninggalmu” maka kataku: “Menjauhlah sana… menjauhlah sana (kalau begitu)”
[Shahih. HR. Ibnu Majah].

Sebelum bulan suci Ramadhan datang kita diri saya sendiri dan kami menitipkan jadikan Bulan Suci Ramadhan sebagai Intropeksi pada sebuah pembangunan yang di laksanakan selama ini oleh pemerintah

Ramadhan bukan saja untuk mengejar yang namanya pahala "Investasi Akhirat" tapi bagaimana ia menjadi cerminan bagi kehidupan manusia, bahwa ketika para pengambil kebijakan itu bersenang-senang di bawah penderitaaan dan kebodohan kaum tertindas, maka di Bulan Ramadhan nantinya agar bisa kembali kejalan yang lurus , jalan yang di rahmati dan diberkati oleh Allah SWT.

Ramadhan menjadi intropksi pembelajaran buat kita bahwa masih banyak orang yang susah di atas susahnya kita, ada mereka yang sampai mengorbankan nyawanya hanya demi dan untuk mencari sesuap nasi dan menghidupi keluarganya, namun lagi-lagi para pengambil kebijakan hanya mampu berbuat apa yang semaunya, bukan apa yang di inginkan oleh rakyatnya.

Ada yang bekerja dengan cara mencuri suar orang lain, Ada yang lupa dia membuat kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang, ada pula kebijakan yang di buat hanya untuk kepentingan inpestasi politiknya dalam keadaan sehat akan tetapi di dalamnya banyak virus dan penyakit di dalamnya yang berusaha menjalar kepada kekuasaannya dan hanya akan menjadi malapetaka baginya

Harapan tertulis dan Keinginan dalam hati apapun namanya mari kita jadikan Ramadhan sebagai manifestasi dari gambaran kehiduoan kita senagai makhluk yang berTuhan dan dalam kehidupan masyarakat sosial

Mari berkaca dan mengintropeksi begitupulah penulis apabila ada kata yang menyinggung itu bukan kesengajaan akan tetapi refleksi dari empirisme mengamati selama ini kehidupan yang ada di masyarakat dan banyak hal yang masih perlu di selesaikan bukan untuk di diamkan bersama

Berbagai cara dapat kita coba agar kita dapat melakukan introspeksi diri. Namun sebelum melakukan introspeksi diri, tentunya kita harus pahami dan merarasakan terlebih dahulu sepenuhnya berdasarkan segala apa yang sudah pernah kita jalani selama ini, yang tentunya terdapat perbedaan bagi setiap individu. yang pada akhirnya, Insya Allah kita dapat melakukannya

Sebagaiman harapan akan menjadi cita bersama terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah Subhanahu Wata'ala sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar pasal 4 Tujuan. Himpunan Mahasiswa (HMI)

Sebagaimana pula Nurcholis Majid (CAK NUR) mengatakan Jika kita menghendaki kebahagiaan dunia akhirat, kita harus beriman dan berilmu sekaligus, yang keduanya mewarnai perbuatan kita. (kata bijak Cak Nur)

Jika ada yang salah atau keliru dalam tulisan ini mohon di maafkan, kebenaran itu datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri saya sendiri.

Sebagaimana pula bahwa Nurcholis Majid pernah mengatakan "Banyak orang, jika ditilik dari tingkah lakunya sehari-hari, seolah-olah ia beranggapan bahwa hidup ini akan berlangsung terus, tanpa akhir" (kata bijak caknur )
The End...

#MarhabanYaRamadhan
#GreenBlackBumiPanua

Minggu, 21 Mei 2017

Suara Hatinya Yang di Rindukan

Di gemerlap malam ini betapa dinginya saat hujanpun turun di atas tanah ini, disaat aku terlalu berharap akan kamu yang kian tak ada lagi suaramu itu menyapaku


Di saat gelapnya malam ini tiba  saat aku butuh cahaya akan seorang penerang hati dan bathin ini kau tak pernah muncul lagi memberikan sapaan dan senyuman itu

Suaranya yang begitu merdu dan senyumannya itu yang dikala itu memberikan sinyal akan sebuah pengharapan kini telah lenyap bersama dengan sandiwara kini


Ketika rasa tak lagi menyentuh qalbunya disitulah aku bingung akan sebuah realita akan perasaan yang kian pasti mau di bawah kemana ujungnya


Sepucuk harapan yang ada kini tak lagi menjadi pengobat dilema akan rasa kasih dan sayang yang di rindukan

Suara hati yang tak lagi memberika respon akan sebuah rasa, kebingunganpun kian datang menghampiri akan jiwa yang butuh orang yang mengasihi dengan sepenuh hati


Bukan yang lebih yang di inginkan, tapi akan pengertian dan kehadirannya yang aku impikan, tak ada yang mampu menggantikannya didalam lubuk hati ini yang kian lagi tiada bernyali karenanya.

Kamis, 18 Mei 2017

Merasa III (Merinduimu) oleh Santo Ali

Rindu, Aku rindu padamu seseorang yang telah mengetuk pintu hati seorang yang meniti beratkan motivasi dan dukunganmu dalam menjalani dinamika kehidupan ini

Tak ada kata untuk tidak merinduinya sebab dialah yang tak mungkin bisa sama dengan yang lain, dia sosok yang anggun lagi ayu bagiku.

Dialah sosok penyejuk hati ini, di mana dan kapanpun jangan kau lupa akan ikatan itu, ikatan yang sementara ini kita bina bersama untuk saling mendukung memotivasi demi kemajuan dan kesuksesan bersama

Tak ada kata menyerah bagi perasaan ini untuk selalu merinduimu, jangan kau biarkan dirimu sendiri tanpa aku disisimu

Di kala aku di dekatmu gapailah aku dan sampaikan bahwa kau takut kehilangan aku, begitupulah sebaliknya aku sangat merinduinya seseorang yang telah mengetuk hati seorang diri yang menantikan keharmonisan yang hakiki.

Jaga dirimu dan perasaanmu dari hambatan dan cobaan yang datang menghampirimu, yakini bahwa hanya dengan saling menjaga kita pasti akan bersama selamanya.
Merasa III (Merinduimu) oleh Santo Ali

Selasa, 16 Mei 2017

CORETAN : Tak Mungkin, Tapi Mungkin Harus Begini oleh Santo Ali

Hari berganti hari ku lalui denganmu akan tetapi semua tampak hal yang itu tak lagi seperti dulu yang aku rasakan

Kau telah berasamanya yang itu dia adalah teman karibku, dia yang selalu berada disaat aku termenung dan terkaku membisu

Kau yang telah pergi jauh untuk selamanya telah aku ikhlaskan, dan ku pinta jangan pernah lagi kau balik memberikan segudang harapan yang kian pasti.

Suatu saat nanti dikala kita bertemu tiada yang lebih dan kurang kau adalag masa lalu yang akan terkenang selau dan akan menjadi cerita di kisah yang lalu yang telah pergi dan tak akan bersama lagi

Matamu yang berpancar cahaya kejujuran itu tampak tak lagi membuat detaran jantung ini, yang ada hanyalah bagian hidupku dikala itu yang itu adalah masa lalu yang telah berlalu


Jangan datang lagi ! Aku pinta jangan kau mendekat lagi, sana pergi bersama dia yang kau anggap paling sempurna itu, sana pergi sama dia yang kau paling sayang itu.


Kau harus tahu bahwa aku tak sedih ketika kau pergi, yang aku rasakan adalah bersyukur bahwa aku tak tahu kau bukan yang terakhir bagiku


Ku ingat ketika itu disana kau yang dulu bukan dia, kau tiada lain adala dia yang bukan lagi yang aku kenal, kau berubah dan tak mungkin akan berjumpa lagi dengan seorang diri yang telah kau ketuk hatinya di kala itu

Kataku yang terakhir untukmu, hapuskan aku dari pikiranmu, abaikan aku dikala didekatmu, dan jangan lagi kau datang, ku mohon jangan datang lagi di hatiku.

Kata-katamu itu akan selalu menjadi motivasi bagiku bahwa masih banyak yang terbaik dari hatimu di luaran sana yang lebih perduli, dan mengerti denganku.

selamat berjumpa di waktu yang tiada akan ada, dan tak akan pernah ada, ini bukan semata aku kecewa atau apa tapi tulisan ini adalah respon dari akal dan hati yang kian lagi tak mengharapkanmu, kau adalah rembulan yang kian tak akan pernah  turun lagi di hatiku.

Ketum HMI Cabang Pohuwato : Resmi Lantik Tiga Komisariat Periode 2017-2018


WAM-POHUWATO : Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pohuwato telah resmi melantik beberapa pengurus Komisariat diantaranya HMI Komisariat Teknik Informatika, HMI Komisariat Sosial Politik (SOSPOL), HMI Komisariat Hukum Cabang Pohuwato Periode 2017-2018 pada tanggal 16 Mei 2017 bertempat di Ruang Kelas Kampus   STIE Ichsan Pohuwato.

Acara pelantikan itu di hadiri langsung oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato Wawin Wartabone, Adapun masing-masing Ketua Umum HMI Komisariat Sosial Politik (SOSPOL) Saudari Irmawati Dehi, Ketua Umum HMI Komisariat  Teknik Informatika Saudari Nurlena Abdul Aziz dan Ketua Umum HMI Komisariat Hukum Saudara Fahmi Toto. Saat disaksikan oleh tim WMA saat mendengarkan pembacaan Surat Keputusan Pengurus HMI Cabang Pohuwato oleh Santo Ali yang juga sebagai Wakil Sekretaris Umum Bidang Pembinaan Umat HMI Cabang Pohuwato.

Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Wawin Wartabone dalam sambutannya mengatakan agar kedepan Komisariat-Komisariat di lingkungan HMI Cabang Pohuwato usai dilantik agar mampu mengemban amanah dan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana saat diucapkan pada Ikrar Pelantikan yang usai dilaksanakan tadi.

"Saya atas nama Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato berharap kepada seluruh pengurus Komisariat yang telah usai dilantik agar lebih aktif, bersinergi dengan Pengurus Cabang dan Alumni serta lembaga eksternal lainnya, dan juga diharapkan kepada Komisariat tidak usah ragu dalam berkreatifitas serta agar kiranya dapat melakukan perkaderan yang dimana bahwa HMI bersifat Independent dan Berfungsi sebagai organisasi Kader" Ujar Wawin yang juga mantan presbem STIE Ichsan Pohuwato. 


Ketum Wawin juga mengatakan "dalam waktu dekat masih ada beberapa agenda yang harus kita laksanakan diantaranya Rapat  Pleno Ke-3, Rapat Koordinasi serta Konferensi Cabang (KONFERCAB) Ke-2 HMI Cabang Pohuwato, ia pula mengharapkan kepada seluruh kader HMI Cabang Pohuwato agar lebih menjaga kebersamaan, kekompakan dan kesatuan agar kita mampu membawa HMI lebih baik dan mampu melahirkan  generasi yang akan meneruskan perjuangan untuk ummat dan bangsa didunia dan diakhirat". Harap Wawin

Ketum Wawin juga dalam akhir sambutannya menyampaikan 
" UcapanTerimakasih kepada seluruh kader yang telah ikut serta mensukseskan kegiatan pelantikan ini, selamat bekerja kepada pengurus Komisariat semoga Amanah, Yakin Usaha Sampai Salam Perjuangan" Tutup Wawin dengan penuh nada tegas

Kegiatan pelantikan berlangung hikmat dan selesai dengan lancar dan langsung di tutup oleh Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato. AL Selasa, (16/05/2017)

Senin, 15 Mei 2017

Catatan : Untukmu Seorang Yang di Kenang oleh Yandris Towalu

Untukmu Seorang Yang di Kenang  oleh Yandris

Jalan cerita hidop terkadang memang berliku, nikmatilah semua yg ada di sekelilingmu Keindahan kekerabatan bahkan ketentraman semua telah menanti senyum canda tawamu...

Langit mulai kecewa dan meneteskan air matannya karena melihat bumi yg tidak seiring dan senada lagi

Gerimis mengundang, sayup angin malam menghembus, butiran tetes air hujan membasahi kalbu merindukan pancaran sinar sang rembulanku yg begitu terang tajam memberi nuwansa indah pada bumi tapi sang rembulan impianku tiada berasinar lagi karna telah di selimuti oleh kegelapan dan ketebalan sang awan hitam

Rindu kalbu ini dengan basuh pancaran sinarmu kapan dikau kembali lagi seperti dulu secerah sang bulan purnama, walaupun qt berbeda pendapat tapi ketahuilah qt tetap saudara

Di balik sebuah kenangan cerita terdapat sebuah senyuman yang terkadang sangat sulit untuk di lupakan.


Jalan cerita hidop terkadang memang berliku, nikmatilah semua yg ada di sekelilingmu Keindahan kekerabatan bahkan ketentraman semua telah menanti senyum canda tawamu...

Langit mulai kecewa dan meneteskan air matannya karena melihat bumi yg tidak seiring dan senada lagi

Gerimis mengundang, sayup angin malam menghembus, butiran tetes air hujan membasahi kalbu merindukan pancaran sinar sang rembulanku yg begitu terang tajam memberi nuwansa indah pada bumi tapi sang rembulan impianku tiada berasinar lagi karna telah di selimuti oleh kegelapan dan ketebalan sang awan hitam

Rindu kalbu ini dengan basuh pancaran sinarmu kapan dikau kembali lagi seperti dulu secerah sang bulan purnama, walaupun qt berbeda pendapat tapi ketahuilah qt tetap saudara

Di balik sebuah kenangan cerita terdapat sebuah senyuman yang terkadang sangat sulit untuk di lupakan.

Terkadang hidup tidak selamanya berjalan lurus pastinya di penghujung hari akan di pertemukan dengan persimpangan yg akan di penuhi dengan keharusan untuk memilih mana jalan terbaik di antara jalan yg tersirat

Yang di takutkan jangan sampai salah memilih jalan yg nantinya akan melahirkan jalan buntuh di dalam menata kehidupan.
Untukmu Seorang Yang di Kenang oleh YandrisCatatan : Untukmu Seorang Yang di Kenang oleh Yandris Towalu

MERASA II (Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian) oleh Santo Ali


MERASA II (Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian) oleh Santo Ali

Tak kala diri ini yakin akan sebuah perasaan itu bahwa kau datang bukan hanya memberi seribu harapan tapi berjuta-juta harapan bahkan mungkin tiada batasannya.

Ketika kata demi kata tertulis indah dalam sebuah kalimat akan sebuah kata perasaan yang mendalam akan hal yang akan dijadikan semangat dalam kehidupan ini hingga akhir hayat.

Ketika suara tak lagi menjadi suatu yang berlebihan, maka tulisan ini yang menjadi penenang akan harapan yang mungkin akan kau gantungkan pada seorang diri yang sangat berharap akan kepastian halnya keromantisan.

Ketika saat itu datang, maka jangan kau diam dan tak memberi kepastian akan sebuah rasa yang akan kita jalankan selama tak ada rintangan kita akan selau bersama dikala suka maupun duka.

Kau yang telah menjadi warna dalam kehidhpan ini, jangan kau goreskan walau sedikitpun akan hati seorang diri yang kian terlalu mendalam akan sebuah rasa yang kita telah persaksikan dilubuk hati yang paling dalam yang hanya Tuhan mengetahuinya.

Harapan akan sebuah rasa yang akan selalu menjadi ikhiar bagiku sang pengidola dan pengasih dan penyayangmu layaknya bahwa Tuhan itu mahas pengasih dan penyayang

Kau yang telah memberikan jawaban akan sebuah rasa ini, jangan kau patahkan, jangan kau sia-siakan, jangan kau kesalkan, jangan kau bingungkan, jangan kau dustakab serta jangan kau kecewakan diri ini yang telah dilanda asmara yang kian di Doakan semoga Abadi Selamanya.

Kau adalah aku, Aku adalah kamu maka kamu dan aku satu dalam rasa yakni kesetiaan dan kenyamanan.

Keyakinan akan sebuah keromantisan yang itu akan menjadi kisah diantara kita berdua hari ini, esok, lusa bahkan selamanya hingga akhir hayat memisahkan kita.


Doa demi doa selalu terhaturkan agar kisah kita direstui Tuhan, yang itu dari mimpi hingga menjadi kenyataan.

Inginku hanya ini Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian.
MERASA II (Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian) oleh Santo Ali

Ini Alasan Kader HMI Sangat Membanggakan Organisasinya. Jika Setuju Share.

1. Karena di HMI anak-anak tokoh Masyumi bisa duduk manis dengan anak-anak tokoh NU

2. Karena di HMI anak-anak Tokoh Muhammadiyah bisa berpelukan dengan anak-anak tokoh NU dan organisasi Islam lainya bahkan dengan anak-anak tokoh Nasionalis sekalipun

3. Karena di HMI hal-hal kecil bersifat Furuiyah di abaikan demi sesuatu yang besar yaitu Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah wathoniyah

4. Karena di HMI anak-anak keturunan Muhammadiyah, NU, PERSIS, Al Irsyad dll bisa sholat jamaah secara bersama

5. Karena di HMI adalah pencerminan Islam Mini Indonesia

6. Karena di HMI anak-anak dari orang tua yang ideologinya berbeda bisa duduk bareng diskusi dengan damai

7. Karena di HMI kami diajarkan bagaimana membangun negara ini dengan cara yang benar

8. Karena di HMi kami diajarkan menghargai Pluralisme dan kebhinekaan

9. Karena di HMI kami diajarkan bahwa generasi muda Islam, generasi muda Kristen, Generasi muda Hindu dll semuanya merupakan kader-kader bangsa yang harus saling membangun komunikasi untuk membangun bangsa ini

10. Karena di HMI para aktivis bisa bebas ngomong dan diskusi tentang apa saja termasuk ngomong tentang Ateisme dan ideologi lainnya sebagai ilmu

11. Karena di HMI  tidak ada kultus Individu,Prof Lafran Pane, Nurcholis Madjid dan Akbar tanjung pun bisa dibantah

12. Karena di HMI kami tidak diajarkan untuk taqlid dalam menerima pendapat seseorang
di HMI kami diajarkan setelah menjadi alumni anda boleh berkiprah dibidang kehidupan apa saja, di partai politik apa saja asalkan tetap memperjuangkan keadilan dan kebenaran

13. Karena di HMI tidak ada kata saling mengkafirkan

16. Karena di HMI kekuatan intelektual menjadi rujukan utama

17. Karena di HMI ada hubungan emosional Ideologis sangat dekat antara sesama anggota atau antara Junior dengan senior walaupun mereka dipisahkan oleh jarak waktu

18. Karena di HMI silaturahmi tidak pernah putus

19. Karena di HMI kami tidak diajarkan berpikir secara primordial

20. Karena di HMI kami diajarkan komitmen kebangsaan tidak akan menafikan komitmen keberislamanan begitu pula sebaliknya komitmen kebangsaan.

21. Karen di HMI kita satu untuk Iman Ilmu Amal, dan Yakin Usaha Sampai.

Sumber : Akun Facebook Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)
Ini Alasan Kader HMI Sangat Membanggakan Organisasinya. Jika Setuju Share.

JELANG KONFERENSI CABANG MPKPC HARAP KADER HMI POHUWATO SOLID DAN MANTAPKAN KEKOMPAKAN

WAM POHUWATO : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato yang dibawah naungan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Utara Gorontalo (BADKO HMI SULUTGO) kini akan menggelar Konferensi Cabang (KONFERCAB) di akhir Mei 2017 Mendatang.


Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato Wawin Wartabone saat di temui di kediamannya mengajak kepada seluruh kader hijau hitam Pohuwato agar bersatu dan sama-sama mensukseskan agenda Konferensi Cabang (KONFERCAB) nanti.

"Saya selaku Ketua Umum mengharapkan agar seluruh kader HMI Cabang Pohuwato bisa bersatu dan sama-sama mensukseskan Konferensi Cabang nanti dan nantinya siapapun kader yang yang akan mencalonkan diri sebagai Kandidat Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2017-2018 agar bisa beradu gagasan dan program kerja demi HMI Cabang Pohuwato yang lebih maju dan lebih baik lagi kedepan" Ujar Wawin Wartabone yang juga Mantan Presiden BEM STIE Ichsan Pohuwato.


Saat ditemui disalah satu warung kopi terkenal di Kota Marisa  salah satu Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Cabang (MPKPC) HMI Cabang Pohuwato Alpika Mohi SH. mengatakan agar Seluruh Kader HMI Cabang Pohuwato  bisa bersatu dan kembali solid dan tetap mantap dalam kekompakan dinaungan bendera HMI yang didirikan oleh Kakanda Prof. LAFRAN PANE 1947 dikala itu.


"Saya selalu  Pengurus MPKC HMI Cabang Pohuwato sangat berharap agar Kader HMI Pohuwato kembali memperlihatkan eksistensinya di dalam Kampus sebagai pusat peradaban kaum intelektual muda dan dapat memberikan  kontribusi nyata bagi Daerah, Ummat dan Bangsa dan kader hijau hitam Pohuwato harus sama-sama mengamalkan khitah perjuangan HMI dan mempertahankan nilai-nilai Independensinya yakni hanya tunduk pada kebenaran (hanif)". Harap Alpika Mohi yang juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2014-2015. 

Saat di mintai harapannya terhadap penyelenggaraan Konferensi Cabang (KOMFERCAB) HMI Cabang Pohuwato  Ketua Umum HMI Komisariat STIE Ichsan Cabang Pohuwato Yahya R. Utina mengatakan "saya selaku ketua Umum HMI Komisariat STIE Cabang Pohuwato mendesak agar sudah saatnya HMI Pohuwato segera melaksanakan Konferensi Cabang (KONFERCAB) dan penyelenggaraan Konferensi Cabang agar dapat berjalan lancar dan dapat melahirkan pemimpin yang amanah, cerdas dan progresif"
Harap Yahya R. Utina yang juga  saat ini menjabat sebagai Presiden BEM STIE Ichsan Pohuwato Periode 2017-2018. Al (15/05/2017)

Kamis, 11 Mei 2017

HMI Pohuwato Sesalkan Fitnah Brigade Jokowi Yang Di Tuduhkan Kepada Lembaga HMI

WMA-POHUWATO- Berdasarkan berita yang oleh PB HMI Melalui akun facebook PB HMI bahwa telah ada yang mencoba atau menyebut Jaringan HMI Jusuf Kalla membahayakan pemerintahan ini sangaf menyakitkan memang bagi kader-kader HMI Di Seluruh Indonesia.

Mulyono namanya yang mencoba membuli HMI dengan fitnah yang tidak benar berdasarkan ilustrasi berita yang kami baca di akun PB HMI seebagai berikut :

Menurut Mulyono, JK dengan jaringan HMI membuat intrik politik di lingkungan pemerintahan. “Pak SBY sudah tahu karakter JK, makanya di putaran kedua Pilpres 2009 menggandeng Boediono. Dan kelakuan JK diulangi lagi di pemerintahan Jokowi,” jelas Mulyono. Kata Mulyono, jaringan HMI JK bisa menggembosi Jokowi di Pilpres 2019. “Lebih baik, JK mengundurkan diri dari Wapres,” tegas Mulyono.
Ia melihat jaringan HMI JK bermain dalam memfitnah Ahok dalam tudingan menista agama. “Walaupun Golkar di Pilkada DKI dukung Ahok, tetapi kader-kader HMI di Golkar seperti Ahmad Doli Kurnia, Indra J Piliang mendukung Anies. Doli Kurnia membuat pernyataan-pernyataan di media yang penuh fitnah terhadap Ahok,” papar Mulyono. Ia meminta pemerintahan Jokowi mewaspadai jaringan HMI karena bisa jadi menelikung di tengah jalan. “HMI ini punya operator di pemerintahan dan lapangan serta membuat isu-isu yang bisa menyudutkan Presiden Jokowi,” pungkas Mulyono.

Baca http://www.pbhmi.or.id/berita/1640/brigade-jokowi-sebut-jaringan-hmi-jusuf-kalla-membahyakan-pemerintahan.html

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato saat dimintai keterangan di Sekretariat HMI Cabang Pohuwato lepas sholat Jum'at 12 Mei 17 Pukul 14.00 WITA. ia mengatakan sangat menyayangkan stetmen atau hal yang disebutkan oleh Brigade Pak Jokowi terhadap lembaga HMI, Pengurus HMI Cabang Pohuwato, Melaui Wakil Sekretais Bidang Pembinaan Umat HMI Cabang Pohuwato Santo Ali  Menanggapi hal diatas mengatakan " "saya selalu kader pribadi kader HMI sangat menyayangkan hal ini di tujukan hanya kepada HMI, padahal HMI tak bersalah apa-apa, jika ada kepentingan politik jangan bawa-bawa organisasi kemahasiswaan apalagi ini HMI yang jelas tujuannya bagaimana mewujudkan masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT"


Santo Ali yang juga sebagai alumni Senior Course (SC) Tingkat Nasional itu meminta agar seluruh keluarga Besar HMI tak mendiamkan hal ini, jika tidak ini akan melebar dan akan menjadi polemik bagi HMI maupun untuk Pemerintahan, Menurut Santo ada oknum yang mencoba-coba menfitnah atau bahkan ingin mengadu domba HMI dan Pemerintah supaya HMI bisa dilumpuhkan yang dimana benar adanya bahwa HMI memiliki Conection dan Mobilitas yang begitu besar di Negara ini.


Ia juga mengharapkan agar Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MD KAHMI) agar menindak hal ini karena ini menurut kami bahwa fitnah dan sangat merugikan lembaga HMI maupun senior-senior kita yang ada di pemerintahan saat ini.

Santo pula meminta agar PB HMI tidak tinggal diam dengan hal ini, harus ada langkah-langkah yang segera diambil oleh Pengurus Besar jika tidak ini akan merajala lela dan sangat memperihatinkan apabila hanya didiamkan intinya harus kita lawan segala bentuk fitnah maupun buli dari siapapun yang itu sangat merugikan HMI yang merupakan organisasi kemahasiswaan tertua dan terbesar di Indonesia . AL (Jum'at, 12 Mei 2017)





Apa saja sih motiv ber-HMI? Berikut baca tiga motiv Ber-HMI


Seandainya David McClelland, psikolog sosial asal Amerika, diundang ke Ciputat untuk men-screening calon-calon peserta LK-1 dan menanyakan pertanyaan ini: “Apa motivasi Anda masuk HMI?”

Jawaban calon-calon peserta pasti tidak sama satu sama lain. McClelland akan menimbang jawaban-jawaban itu dan memasukannya ke dalam “kotak-kotak” yang telah ia sediakan. Jika calon peserta LK-1 menjawab: “Saya ingin memperbanyak teman dan memperluas pergaulan,” maka McClelland akan menggolongkannya sebagai “rendah dalam need for achievement, tinggi dalam need for affiliation“.

Need for achievement adalah kebutuhan untuk berprestasi, sedangkan need for affiliation adalah kebutuhan untuk berhubungan sosial.

Sedangkan calon peserta yang mengatakan: “Saya ingin seperti Jusuf Kalla,” atau “Saya ingin memiliki jaringan yang luas agar mudah dalam mencari pekerjaan nanti”, atau: “Saya ingin menjadi ketua cabang”, maka McClelland akan menyebutnya sebagai “rendah dalam need for achievement, tinggi dalam need for power“.

Need for power adalah kebutuhan untuk berkuasa.

Dan jawaban semacam ini: “Saya ingin mengaktualisasikan segala potensi yang ada pada diri saya lewat aktivitas dan sarana-sarana yang ada di HMI”, mungkin akan menghasilkan ucapan selamat dari McClelland dan ia akan menepuk-nepuk pundak sang calon peserta karena jawaban tersebut menunjukkan need for achievementyang tinggi.

Anda mungkin akan bertanya, kenapa need for achievement selalu disebut dalam kesimpulan McClelland?

Need for achievement (biasa disingkat n-ach) adalah ibarat anak kandung yang lama diidam-idamkan McClelland, sedangkan dua need yang lain sebagai anak pungut yang tak sengaja ditemukan McClelland ketika menyimpulkan hasil penelitiannya.Jadi wajar kalau n-ach menjadi anak paling disayang dan paling sering disebut. Awalnya McClelland melakukan penelitian dengan tujuan untuk mencari tahu faktor apa yang menimbulkan semangatenterpreneurship (wirausaha) pada para pekerja di berbagai bangsa di Eropa, Amerika, dan Asia. Jawabannya adalah need for achievement, anak kandungnya itu.

Teori tiga kebutuhan dari McClelland ini kemudian berkembang menjadi teori motivasi yang sangat terkenal dengan sebutan achievement motivation theory (teori motivasi berprestasi). Pemakaian teori kebutuhan untuk menerangkan motivasi kiranya tidak susah dipahami. Kebutuhan adalah suatu perasaan kekurangan atau keadaan tidak seimbang. Keadaan tersebut menggerakkan orang untuk bertindak menutupi kekurangan itu agar keadaan dirinya kembali seimbang. Hal “menggerakkan untuk bertindak” itulah yang disebut motivasi. Kita butuh makan, maka kita bertindak mencari makan. Motif yang menggerakkan kita mencari makan berasal dari kebutuhan kita akan makan. Jadi kebutuhan menimbulkan motivasi, dan teori kebutuhan menjadi teori motivasi.

Dengan demikian, tiga kebutuhan di atas bisa disebut juga tiga motivasi atau motif.

Motif Berprestasi

Max Havelaar, asisten residen Lebak abad ke-19 dalam novel karangan Multatuli, pernah mengungkapkan sebuah pesan yang amat indah saat berpidato di hadapan para kepala-negeri di wilayah itu. Katanya: “Sebab kita bersuka cita bukan karena memotong padi; kita bersuka cita karena memotong padi yang kita tanam. Dan jiwa manusia bukan tumbuh karena upah, tetapi karena kerja yang membikin ia berhak menerima upah.”

Tepat sekali. Seorang mahasiswa bisa saja bergembira atas hasil ujiannya yang tinggi. Tetapi jika dalam ujian dia nyontek, kegembiraannya pasti terganggu oleh sebutir kerikil yang terselip dalam benaknya. Kita senang dikasih uang oleh orang tua, tetapi kita akan bangga jika uang itu diperoleh dari usaha kita sendiri.

Motif berprestasi menunjukkan kecenderungan yang lebih besar pada proses dibanding hasil. Prinsipnya: kerja dulu, baru upah. Orang yang tinggi dalam motif berprestasi senang mendapat imbalan, tetapi imbalan yang diperoleh dari usaha, bukan yang didapat secara tiba-tiba. Ia juga menyukai tantangan, namun bukan tantangan yang tidak mungkin ditaklukkan. Tantangan yang realistis, tidak terlalu mudah tapi juga tidak terlalu susah, dengan peluang berhasil 50-50 (fifty-fifty), lebih disukai daripada tantangan yang bersifat spekulasi (gambling) meskipun hasilnya lebih besar. Tipe orang seperti ini mencari kesempatan-kesempatan di mana ia dapat memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Ia selalu bergairah untuk bekerja lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya.

Motif Berkuasa

Gejala sebaliknya terjadi pada orang yang tinggi dalam motif berkuasa, yakni lebih berorientasi pada hasil daripada proses. Bedakan dua ungkapan berikut: “Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya seorang intelektual,” dan “Saya ingin agar orang-orang menyebut saya sebagai intelektual.” Ungkapan pertama menandakan motif berprestasi, ungkapan kedua menandakan motif berkuasa. Dalam kalimat pertama, tersirat juga keinginan untuk disebut intelektual. Tetapi hal itu ingin didapatkan setelah yang bersangkutan menunjukkan karya-karya yang membuat ia berhak disebut intelektual. Ungkapan kedua menunjukkan keinginan untuk disebut intelektual, tetapi tak diungkapkan bagaimana caranya. Pokoknya saya disebut intelektual, apapun caranya. Begitu kira-kira.

Motif kedua ini tampaknya cukup banyak dianut orang Indonesia. Kita mendengar ada pegawai yang membeli gelar akademik dari sebuah “universitas antah berantah” di luar negeri agar ia bisa naik jabatan dengan cepat. Ada juga politikus (dari nama “pekerjaannya” saja jelas mengharuskan yang bersangkutan punya motif berkuasa yang tinggi) yang ujug-ujug punya titel “Dr.” (Doktor) di depan namanya, padahal dia tidak punya reputasi akademis sedikit pun, apalagi sampai bikin buku. Contohnya seperti dapat kita lihat pada nama seorang pemimpin partai Islam di negeri ini. Sindrom gilagelar ini bahkan menimpa pula beberapa kiyai yang seharusnya punya sikap tawadhu dan rendah hati.

Motif Berafiliasi

Tampaknya motif inilah yang paling banyak dimiliki orang Indonesia. Setiap hari raya ‘idul fitripuluhan juta orang bergerak menyebar ke berbagai daerah di Indonesia untuk mudik melepas rindu dengan keluarga, sanak kerabat, dan para tetangga. Mereka rela menyisihkan pendapatan mereka sehari demi sehari agar pada saatnya cukup untuk mengongkosi perjalanan ke kampung halaman. Tingginya motif afiliasi orang Indonesia juga terartikulasi dalam filsafat hidupnya. Pepatah Jawa “mangan ora mangan ngumpul” atau ungkapan Sunda “riung mungpulung bongkok ngaronyok” menunjukkan hal itu.

McClelland tidak meneliti orang Indonesia. Tetapi, kata Jalaluddin Rakhmat, tampaknya orang Indonesia tidak jauh berbeda dengan tipikal orang Iran: tinggi dalam need for power dan need for affiliation. Tipe bangsa seperti ini cenderung melahirkan sistem yang otoriter. Rakyatnya pun lebih senang diperintah oleh rezim yang totaliter. Oleh karena itu jangan heran kalau kini rakyat Indonesia bosan dengan pemerintahan Orde Reformasi dan mulai menunjukkan gejala-gejala terinfeksi penyakit SARS (Sangat Amat Rindu Soeharto).

Dalam konteks organisasi, umumnya anggota yang hanya tinggi dalam motif afiliasi tidak akan mencapai tingkatan puncak dalam struktur. Mereka hanya mengisi bagian bawah sebagai massa yang diperlukan saat ada pemilihan ketua umum, atau paling banter dilibatkan dalam kepanitiaan-kepanitiaan untuk kerja-kerja yang bersifat operasional lapangan. Mereka memang lebih membutuhkan suasana persahabatan dan kekeluargaan (kooperatif) daripada situasi kompetitif dan mereka sangat menghindari konflik.

Sebagai organisasi perkaderan, HMI jelas membutuhkan kader dengan motif berprestasi lebih tinggi dibanding motif lainnya. Motif berkuasa tetap diperlukan, namun dalam kadar yang sedang-sedang saja. Motif berafiliasi juga harus ada karena sebuah organisasi memerlukan sesuatu yang dapat mengikat anggota-anggotanya secara emosional. Ketiganya diperlukan dengan kadar yang berbeda-beda. Berorganisasi akan menjadi pengalaman yang menggairahkan dengan need for achievement; menjadi pengalaman yang seru dengan need for power; dan menjadi pengalaman yang indah dengan need for affiliation.

Hirarki Kebutuhan Maslow

Ketiga kebutuhan yang disebut McClelland di atas bukan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai syarat pokok untuk hidup (kebutuhan dasar). Ketiganya merupakan kebutuhan tingkat tinggi atau need for growth (kebutuhan pertumbuhan). Jika dibandingkan dengan teori hirarki kebutuhan yang dikembangkan Abraham Maslow, tiga kebutuhan McClelland ini kiranya mirip dengan kebutuhan tingkat ketiga sampai kelima. Dalam teorinya, Maslow menyebut ada lima kebutuhan manusia. Dua yang pertama merupakan kebutuhan dasar, yakni kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum, dan berhubungan seksual), dan kebutuhan akan rasa aman (misalnya pakaian dan tempat tinggal).

Tingkat ketiga adalah kebutuhan sosial, yakni kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta. Manusia butuh berteman, berkeluarga, dan mempunyai identitas dalam suatu kelompok. Kebutuhan ini senada dengan need for affiliationdalam teori McClelland. Tingkat keempat adalah kebutuhan akan harga diri, bahwa setelah manusia hadir dalam kehidupan kelompok, ia ingin kehadirannya dihargai oleh orang-orang lain. Meski tidak persis,need for power-nya McClelland kiranya tak jauh berbeda dengan kebutuhan ini. Tingkat tertinggi adalah kebutuhan untuk beraktualisasi-diri. Di sini manusia mencurahkan segala potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin sehingga ia dapat menjadi manusia yang berfungsi secara penuh. Kebutuhan ini analog dengan Need for achievement.

Dari perbandingan di atas tampak bahwa need for achievementatau kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan yang paling tinggi tingkatnya dibanding dua kebutuhan lainnya. Kebutuhan beraktualisasi-diri kategori Maslow hanya mungkin jika diisi oleh motif berprestasi yang tinggi. Oleh karena itu, sekali lagi, jika HMI ingin maju, rekrutlah kader-kader dengan motif berprestasi yang tinggi dan didiklah kader-kader yang ada untuk meningkatkan motivasi ini.

Insan Kamil

Saat membaca bab II dari NDP HMI (Pengertian-pengertian Dasar tentang Kemanusiaan), sesampainya di paragraf empat dan lima yang menerangkan tentang manusia sejati (insan kamil), saya tersenyum mendapatkan bahwa ciri-ciri insan kamil yang disebutkan di situ ternyata persis sama dengan ciri-ciri Maslow tentang orang yang telah mencapai tingkat aktualisasi-diri (lihat misalnya buku Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan, Jakarta: Kanisius, 1991). Saya kutipkan berikut ini paragraf empat secara lengkap dan kalimat pertama dari paragraf lima.

“Manusia sejati (insan kamil) ialah yang kegiatan mental dan fisiknya merupakan suatu keseluruhan. Kerja jasmani dan kerja rohani bukanlah dua kenyataan yang terpisah. Malahan dia tidak mengenal perbedaan antara kerja dan kesenangan. Kerja baginya adalah kesenangan dan kesenangan ada dalam dan melalui kerja. Dia berkepribadian, merdeka, memiliki dirinya sendiri, menyatakan keluar corak perorangannya dan mengembangkan kepribadian dan wataknya secara harmonis. Dia tidak mengenal perbedaan antara kehidupan individual dan kehidupan komunal, tidak membedakan antara perorangan dan sebagai anggota masyarakat, hak dan kewajiban serta kegiatan-kegiatan untuk dirinya adalah juga sekaligus untuk sesama umat manusia. Baginya tidak ada pembagian dua (dikotomi) antara kegiatan-kegiatan rohani dan jasmani, pribadi dan masyarakat, agama dan politik ataupun dunia akhirat.“

Kita tahu NDP disarikan dari al-Quran. Meski tidak menutup kemungkinan Cak Nur, sang perumus utama, mengutip dari teori Maslow, keterangan tentang insan kamil itu diikuti oleh ciri-ciri selanjutnya yang diambil dari al-Quran: “Kesemuanya dimanifestasikan dalam suatu kesatuan kerja yang tunggal pancaran niatnya, yaitu mencari kebaikan, keindahan dan kebenaran (al-Bayyinah: 5). Dia adalah seorang yang ikhlas, artinya seluruh amal perbuatannya benar-benar berasal dari dirinya sendiri dan merupakan pancaran langsung dari kecenderungannya yang suci dan murni (al-Baqarah: 207). Suatu pekerjaan dilakukan karena keyakinan akan nilai pekerjaan itu sendiri bagi kebaikan dan kebenaran, bukan karena hendak memperoleh tujuan lain yang nilainya lebih rendah (pamrih) (al-Insan: 8-9). Kerja yang ikhlas mengangkat nilai kemanusiaan pelakunya dan memberinya kebahagiaan (al-Baqarah: 263)… dst.

Saya tidak hendak mengritik Cak Nur dengan pembandingan ini. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa orang yang hidupnya digerakkan oleh motif berprestasi (McClelland), dan motif aktualisasi-diri (Maslow), adalah sejalan dengan ciri-ciri insan kamildalam al-Quran.

Wallahu a’lam.

Catatan: Tulisan ini diambil dari buku Asep Sofyan, Mengislamkan HMI Meluruskan Niat dalam Berorganisasi (eLSAK, 2003).

Wasekum Bidang Lingkungan Hidup, Hukum dan HAM : Desak Konfercab HMI Cabang Pohuwato Agar Secepatnya Di Laksanakan.

WMA-Pohuwato ;  Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Islam bahwa sudah layak HMI Pohuwato menggelar Konfercab/Musyawarah Anggota dengan memperhatikan deskripsi Konferensi Cabang  sebagai berikut :

Berdasarkan.

Pasal 14
a. Konferensi cabang (Konfercab) merupakan musyawarah utusan Komisariat. 
b. Bagi cabang yang tidak mempunyai komisariat, diselenggarakan Musyawarah Anggota Cabang (Muscab). 
c. Konfercab/Muscab diselenggarakan satu kali setahun.

Pasal 15

Kekuasaan/Wewenang 
a. Menetapkan Program Kerja Cabang 
b. Memilih pengurus Cabang dengan jalan memilih ketua Umum yang merangkap sebagai Formateur dan dua Mide Formateur 
c. Menetapkan calon-calon anggota Majelis Pekerja Konferensi Cabang (MPKC)

Pasal 16

Tata Tertib Konferensi Cabang/Musyawarah Anggota Cabang 
a. Peserta Konfercab terdiri dari Pengurus cabang, Utusan / Peninjau Komisariat, Kohati cabang, LPL, Anggota MPKC, Korkom dan undangan Pengurus Cabang. 
b. Pengurus Cabang adalah penanggungjawab penyelenggara konferensi/musyawarah anggota cabang, komisariat penuh adalah peserta utusan, kohati cabang, lembaga kekaryaaan, LPL, anggota MPKC, Korkom, komisariat persiapan, dan undangan pengurus cabang adalah peserta peninjau. 
c. Untuk Muscab, pengurus cabang adalah penanggung jawab penyelenggaraan Muscab, anggota biasa adalah utusan, kohati cabang, lembaga kekaryaan, LPL, anggota MPKC, Korkom, 
d. Komisariat Persiapan, dan undangan Cabang adalah peserta peninjau. 
e. Peserta utusan (komisariat penuh/anggota biasa) mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan peserta peninjau mempunyai hak bicara. 
f. Banyaknya peserta utusan (komisariat penuh ) pada konfercab disesuaikan dengan pasal 13 ayat (d) dengan ketentuan a = 50 sedangkan peserta peninjau ditetapkan pengurus cabang. 
g. Pimpinan sidang Konfercab/muscab dipilih dari peserta utusan/peninjau oleh peserta utusan dan berbentuk presidium. 
h. Konfercab/Muscab baru dapat dinyatakan syah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah peserta utusan komisariat/komisariat penuh 
i. Setelah pengurus cabang menyampaikan LPJ di hadapan peserta Konfercab/Muscab maka pengurus cabang dinyatakan demisioner.

Baca AD/ART HMI

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pohuwato dibawah kepengurusan Wawin Wartabone tak lama lagi akan mengakhiri kepengurusannya pada periode 2016-2017. Berdasarkan hasil diskusi bersama Wakil Sekretaris Bidang Lingkungan Hidup dan HAM HMI Cabang Pohuwato Hendra Baku mendesak agar Pengurus HMI Cabang Pohuwato  dibawah kendali Ketua Umum Wawin Wartabone segera mempercepat pelaksanaan Konferensi Cabang (KONFERCAB).

"Saya sebagai salah seorang kader hijau hitam pohuwato yang merupakan anggota komisariat hukum yang juga saat ini sebagai Wasekum Bidang Lingkungan Hidup, Hukum dan HAM,

 mendesak kepada pengurus agar segera mempercepat konferensi cabang (KONFERCAB) agar segera dilaksanakan" harap Hendra  Baku yang juga sebagai Mahasiswa UNISAN Pohuwato itu.

Saat dimintai keterangan tentang siapa yang ia dukung nanti dia enggan mengatakannya katanya

" Entarlah ia sudah mengantongi nama yang enggan disebutkan disini nanti Kita lihat nanti pada perjalanan Konferensi Cabang nanti gelar saya mengingnkan kedamaian,dan kesolit dan kader2 HmI Cabang Pohuwato serta siapapun yang akan terpilih nanti ia harus benar-benar militan dan mampu" kata hendra melalui obrolan di Whatsup

Hendra mengharapkan agar HMI Cabang Pohuwato kedepan lebih baik, lebih progresif dan mampu melawan kebijakan-kebijakan pemerintaj yang tidak pro rakyat, dan mengharapkan agar  seluruh personil pengurus HMI Cabang Pohuwato menseriusi dan mendorong seluruh Komisariat yang ada bisa mandiri dan segera di lantik agar Konferensi Cabang bisa digelar dengan penuh hikmat dan berkah dari Allah SWT. Pungkas Hendra Hendra

Hendra juga mengatakan bahwa untuk pelaksanaan saranya Konferensi Cabang agar dilaksanakan di Kampus sebab di kampus adalah tempat dimana menampung orang-orang yg mau belajar dan berorganisasi. Inilah semestinya moment yg harusnya kita perlihatkan kepada teman2 mahasiswa yg pragmatis,hedonis,dan apatis.

Diakhir stetmennya ia mengharapkan kepada ketua Umum terpilih agar :
Harapan sya.
ketika ketua umum yg sudah terpilih nanti dan siap untuk menahkodai HMI kedepan. 
1. Aktifkan kajian2 kembali
2. Banyak membangun komunikasi yg efektif dgn kader2 HMI lainnya. 
3. Jalankan kembali program2 HMI cabang pohuwato yg tdk sempat berjalan kemarin.
4. Tdk ada intervensi dari senior-senior .

Mau Tahu Bagaimana Isi Surat Ahok Untuk Kita Semua? Baca selengkapnya disini.


(dari kamarku yang baru di cipinang, aku akan menulis surat untuk dibacakan oleh istriku kepada semua yang mencinta dan tak mencintaku)

salam sejahtera
1. pertama-tama saya ingin menaikan syukur kepada tuhan, sumber segala kebaikan dan kekuatan, yang sudah memelihara seluruh kehidupan kita bersama sampai saat ini.

2. saya mohon maaf bila tak dapat menjumpai teman-teman semua seperti yang biasa saya lakukan di balai kota. saya yakin anda semua dapat memahami kondisi saya saat ini yang menjadikan saya tak mungkin untuk bertatap muka dengan anda semua.

3. dengan berat hati, pada saat yang sama dalam keyakinan yang kuat terhadap istri saya, maka saya memohon kesediaan istri saya untuk membacakan surat ini bagi anda semua. ini pasti amat berat baginya, namun dengan cintanya yang besar pada saya dan juga bagi jakarta, ia pasti akan bersedia menanggung semua ini... (i love you vero....)

4. teman-teman seperjuangan, terima kasih untuk cinta dan dukungan yang sudah kalian tunjukan buat saya. perjuangan kita belum selesai. bahkan justru baru dimulai dengan babak yang baru juga. teruslah menjaga nyala api perjuangan, sekuat apa pun angin yang mencoba untuk memadamkan api itu.

5. saat ini saya mohon kepada teman-teman semua yang masih ada di sekitar cipinang : pulanglah kepada keluarga kalian. saya akan baik-baik saja di sini. lanjutkan hidup kalian, lanjutkan pekerjaan kalian, lanjutkan perjuangan kita untuk terus membangun jakarta menjadi kota yang lebih baik. dengan begitu, seluruh perjuangan kita tak akan sia-sia.

6. betapa pun pahit dan berat keputusan yang sudah dijatuhkan oleh majelis hakim pada saya, itu semua saya hormati. saya tetap percaya pada lembaga peradilan dan oleh karena itu maka saya akan terus melanjutkan proses peradilan ini sampai tuntas. 

7. bagi seluruh umat islam yang luka oleh karena ucapan saya, dengan sungguh dan dalam kerendahan saya mohon : bukakanlah pintu maaf yang selebar-lebarnya bagi saya.

8. bagi saudara-saudara yang tak dapat menerima saya, melalui kesempatan ini saya mohon agar saudara-saudara dapat terus membantu pak jarot yang untuk sementara waktu menggantikan saya sampai nanti gubernur baru dilantik. dukunglah pemerintah yang sekarang dan yang akan datang dengan sepenuh hati. saya punya keyakinan bila kota jakarta ini baik maka kebaikan itu juga akan menjadi kebaikan bagi setiap warga jakarta. persoalan saya biarlah itu ditangani oleh lembaga peradilan yang ada.

9. bagi seluruh aparat di pemprov dki jakarta, tetaplah bekerja dengan baik dan benar seperti selama ini sudah anda kerjakan. janganlah hendaknya kerajinanmu menjadi kendor. inilah kesempatan untuk membuktikan bahwa jakarta bukan soal ahok, tapi soal kita bersama.

10. akhirnya, terima kasih pada semua pihak yang sudah bekerja sekuat tenaga. Pada lembaga peradilan melalui majelis hakim, jaksa penuntut umum, tim pembela, setiap saksi. terima kasih. buat mas jarot...you are a friend in deed...selamat jadi gubernur sementara. terima kasih buat semua pendukung...dua tahun itu sekejap saja..we shall overcome..dan last but not least, buat anak-anakku..terima kasih kalian tetap tegar...buat vero..tak ada kata yang bisa ungkap rasaku yang paling dalam saat ini..i love you..

cipinang, 09 mei 2017
salam dua jari
basuki tjahaja purnama (ahok)

Sumber : Halaman Facebook Indonesia Jaman Dulu

(Goresan_Ku) Ingkar Janji

Satu hal yang tak bisa terlupakan bila janji itu itu diingkari, maka balasannya rendah hati, bila itu kata dari nurani mungkin tak akan ada yang tersakiti

Janji itu tak seindah menerima hasil, Janji itu tak seindah kata-kata yang manis yang ternyata tak berisi, kalaupun berisi (ya) hanya pahit dan   basi

Bila Janji itu tak ditepati suatu saat nanti akan ada yang menghakimi, yakni Ilahi sang pencipta makhluk yang suci sebagaimana itu dalam kitab suci

Kukunci kata ini dengan penuh rendah diri dan rendah hati bahwa iri tiada berarti, dengki bukan solusi, marah tak berguna lagi, maka cukup menanti karma itu pasti akan menghampiri bagi insani yang sering mengingkari janji yang manis tapi tidak ditepati.

#MelawanLupa
By (Santo Ali)

Mau Tahu Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban...? Baca singkatnya disini.

Keistimewaan Malam Nisfu Sya’ban

Ada hadits yang menyatakan keutamaan malam nisfu Sya’ban bahwa di malam tersebut akan ada banyak pengampunan terhadap dosa.

Di antaranya hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Al-Mundziri dalam At-Targhib setelah menyebutkan hadits ini, beliau mengatakan, “Dikeluarkan oleh At-Thobroni dalam Al Awsath dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadits dengan lafazh yang sama dari hadits Abu Musa Al-Asy’ari. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang tidak mengapa.”

Demikian perkataan Al Mundziri. Penulis Tuhfatul Ahwadzi lantas mengatakan, “Pada sanad hadits Abu Musa Al-Asy’ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi’ah dan ia adalah perawi yang dinilai dha’if.”

Hadits lainnya lagi adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ إِلَّا اِثْنَيْنِ مُشَاحِنٍ وَقَاتِلِ نَفْسٍ

“Allah ‘azza wa jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam nisfu Sya’ban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa.”

Al Mundziri mengatakan, “Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang layyin (ada perowi yang diberi penilaian negatif atau di-jarh, namun haditsnya masih dicatat).” Berarti hadits ini bermasalah.

Penulis Tuhfatul Ahwadzi setelah meninjau riwayat-riwayat di atas, beliau mengatakan, “Hadits-hadits tersebut dilihat dari banyak jalannya bisa sebagai hujjah bagi orang yang mengklaim bahwa tidak ada satu pun hadits shahih yang menerangkan keutamaan malam nisfu Sya’ban. Wallahu Ta’ala a’lam.”

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Hadits yang menjelaskan keutamaan malam nisfu Sya’ban ada beberapa. Para ulama berselisih pendapat mengenai statusnya. Kebanyakan ulama mendhaifkan hadits-hadits tersebut. Ibnu Hibban menshahihkan sebagian hadits tersebut dan beliau masukkan dalam kitab shahihnya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 245).

Intinya, penilaian kebanyakan ulama (baca: jumhur ulama), keutamaan malam nisfu Sya’ban dinilai dha’if. Namun sebagian ulama menshahihkannya.

Stop Interpensi HmI Pohuwato Mari Segera Konfercab Wujudkan Pemimpin Visioner dan Konstitusional


Berdirinya himpunan mahasiswa islam (HMI) diprakarsai oleh Larfan Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas Islam Indonesia) yang masih duduk di tingkat I. Tentang sosok Lafran Pane,dapat di ceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa pemuda Lafran Pane lahir di Sipirok Tapanuli Selatan, Sumatra utara. Pemuda lafran pane yang tumbuh dalam lingkungan nasionalisme muslim pernah mengenyam di pendidikan pesantren, ibtidaiyah, wusta dan sekolah muhamadiyah.

Adapun latar belakang pemikiran dalam pendirian HMI adalah : "Melihat dan menyadari bahwa kehidupan manusia dan mahasiswa yang beragama islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memaham dan mengamalkan ajaran agamanya.

Keadaan yang demikian adalah akibat dari system pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu perlu di bentuk organisasi untuk merubah kondisi tersebut.organisasi magasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk mekikuti alam pemikiran mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan penghayatan agamanya, yaitu agama islam. 

Tujuan tersebut tidak akan dilaksanakan kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat. Maka organisasi ini harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia kedalam dan keluar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran akya.

Jumlah aanggota HMI saat ini memang besar. Sebagaimana pada saat kepemimpinan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arief Rosyid Hasan, ada 215 cabang HMI se-Indonesia, 600.000 kader, serta 6 juta alumni yang tersebar diseluh pelosok Nusantara adalah harapan besar Bagi Islam dan NKRI kedepan yang lebih maju.

Beda dengan kondisi saat ini yang terjadi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato, HMI Cabang Pohuwato kini harus segera berbenah dan kembali pada garis-garis khitah perjuangan yaitu hanya tunduk pada Konstitusi, Nilai Dasar Perjuangan dan kembali kader-kadernya agar lebih bersungguh-sungguh mengurus organisasi kemahasiswaan yang tertua di  Indonesia itu.

Perjalanan yang tak mudah memang untuk bagaimana bisa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwati dapat berdiri sendiri atau menjadi defenitif cabang penuh, penulis kembali menengok sejarah dimana bahwa saat itu HMI di Kabupaten Pohuwato masih berstatus Komisariat STIE yang kemudian berubah nama menjadi Komisariat Pohuwato, dalam waktu yang tak terhitung cepat HMI Komisariat Pohuwato dibawah kendali Ketua Umum Try Meyta P. Goma mengantarkan HMI Komisariat Pohuwato menjadi HMI Persiapan Cabang Pohuwato, kemudian dibawah kepemimpinan Ketua Umum Kanda Alpika Mohi mengantarkan HMI Persiapan Cabang Pohuwato y menjadi cabang penuh dengan 5 Komisariat Penuh Pertanian, Komisariat STIE, Komisariat Hukum dan Komisariat Sospol dan Komisariat Teknik serta dinyatakan oleh PB HMI  defenitif  menjadi cabang penuh yakni HMI Cabang Pohuwato, kemudian waktu berkembang HMI Cabang Pohuwato yang dibawah Kepemimpinan Kanda Wawin Wartabone yang bukan jujurjuran entah prestasi atau sejarah apa yang telah dicetaknya, kembali pada sejarah HMI Pohuwato diatas, namun di Jaman Wawin Wartabone  biarlah keadaan yang menjawabnya sudah apa prestasi dan sejarah yang telah dicetak.

Kini HMI Cabang Pohuwato  akan menghadapi acara yang telah dinanti-nanti yakni Konferensi Cabang (KONFERCAB) Ke-2  sejak menjadi Cabang Penuh, beberapa nama yang saat ini sedang digadang-gadang untuk bakal menjadi Calon Ketua Umum Diantaranya Herman, Yunus Lavewa, Taufik Usman dan Santo Ali yang kesemuanya telah memenuhi kualifikasi dalam pandangan atau realita saat ini. Namun yang menjadi pertanyaan yang besar apakah Konferensi Cabang Tahun ini bisa berjalan lancar sesuai harapan bersama, ya harus karena ini adalah waktunya kita bersatu dan membangun HMI Cabang Pohuwato kembali dengan penuh kebersamaan dan kesolidan.

Lagi-lagi kini isu perpanjangan kepengurusan tahun ini mengalir di telinga para kader, apakah hal ini hanya kita diamkan sebagai kader hijau hitam pohuwato jelas tidak, namun apabila ini adalah ponis atau bisa dibilang fatwa dari senior lalu apakah kita bisa melawannya , jelas harus bisa dengan kembali kita sama-sama merenung serta mendesak agar hal diatas tidak terjadi.

Siapapun kandidat yang ingin maju sebagai pengendali HMI Cabang Pohuwato kedepan harus membawa perubahan dan kemajuan HMI Pohuwato kedepan yang sesuai garis konstitusi dan lebih fokus pada Perkaderan.

Intinya bahwa kita lihat saja dengan waktu yang berjalan mau diperpanjang atau tidak Konferensi Cabang Harus Segera dilaksanakan sesuai dengan waktu dimana serah terima jabatan tahun lalu dilaksanakan.

Dengan harapan Konfercab yang akan digelar mampu melahirkan pemimpin yang visioner dan konstitusional bukan hasil fatwa maupun intruksi senior yang itu sangat merugikan lembaga HMI Cabang Pohuwato kedepan.

By Santo Ali (Ketum Demisioner HMI Komisariat STIE


Kondisi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Masa Kini

Untuk melihat kondisi HMI dewasa ini, seperti ditulis Prof. DR. H. Agussalim

Sitompul, dalam bukunya

44 Indikator Kemunduran HMI, telah mengungkapkan secara

gamblang, kemunduran yang dialami HMI sejak tahun 1980

 Ir. H. Akbar Tandjung dalam kata Pengantar dalam buku ini mengatakan bahwa kritik-kritik yang

dikemukakan penulis buku ini memang pahit bagi HMI. Akan tetapi hendaknya itu semua

dipandang sebagai motivasi bagsi setiap pengurus, aktivis, dan kader HMI dimanapun juga,

untuk bangkit dan berkembang kembali sebagai organisasi kemahasiswaan bernapaskan Islam,

yang berwibawa kuat dan berpengaruh

. Ketua Umum PB HMI, Hasanuddin, dalam kata

sambutan PB HMI mengemukakan bahwa apa yang ditulis di buku ini menunjukkan betapa

banyaknya persoalan yang dihadapi HMI termasuk konflik internal

Prof. Dr. H. Nurcholish Madjid, memberikan peringatan keras terhadap HMI ketika

menjelang Kongres ke-23 HMI di Balikpapan tahun 2002. Nurcholish dalam peringatan itu

mengatakan bahwa apabila HMI tidak bisa melakukan perubahan, lebih baik membubarkan diri.

    Peringatan itu sebagaishock therapy dengan harapan, HMI dapat dan mampu melakukan perubahan terhadap dirinya yang banyak kalangan dipandang bahwa dalam tubuh

HMI ditemukan berbagai kekurangan yang sifatnya negatif.

Kondisi seperti inilah yang menyebabkan munculnya stigma negatif terhadap HMI

yang meliputi berbagai aspek seperti tentang

keislaman, keindonesiaan, kemahasiswaan,

keorganisasian, keHMIan, kedipsilinan, kurangnya respon terhadap berbagai masalah yang berkembang dalam kehidupan berbangsa bermasyarakat, dan bernegara, HMI tidak diminati lagi oleh mahasiswa, HMI hanya pandai berpendapat, tetapi tidak bisa melakukan perbuatan nyata (action), HMI sangat lemah dalam hal networking (jaringan), HMI sangat lemah dalam bidang informasi, publikasi, dokumentasi, banyak anggota HMI tidak memiliki sifat amanah, pamrih dalam berjuang, kurang dilandasi dengan semangat ikhlas. HMI tidak lulus dalam sejarah, yaitu dengan adanya organisasi yang menamakan dirinya “HMI-MPO”.

Maka dari kondisi HMI seperti itu, mutlak dilakukan tindakan atau langkah untuk mengubah stigma negatif HMI itu, dengan berbagai cara dan tindakan nyata. Kalau stigma negatif HMI tidak segera dilakukan perubahan, maka reputasi HMI pasti akan lebih merosot

dari kondisi yang ada sekarang, yang ditandai 44 indikator kemunduran HMI. Terutama oleh Pengurus sejak dari PB sampai Komisariat bahkan seluruh anggota HMI, suka tidak suka, mau

tidak mau, harus memiliki kesadaran kolektif, bahwa mengubah stigma negatif HMI harus dilakukan saat ini juga. Di sini tidak ada tawar-menawar lagi. Apabila HMI terlambat melakukan perubahan integral, maka dampaknya akan semakin buruk bagi kelangsungan

hidup HMI untuk masa-masa mendatang.

Dari dua citra yang saling bertolak belakang itu, HMI berada di persimpangan sejarah. Di satu arah dipandang sebagai suatu keberhasilan dan keunggulan HMI yang penuh romantisme sejarah. Di satu arah lain, HMI mengalami kemunduran, sebagai satu kegagalan menjalankan peranannya sebagai organisasi perjuangan. Dari dua kasus ini menunjukkan bahwa perjuangan HMI selama 63 tahun ini tidak semuanya ditandai dengan kesuksesan dan keberhasilan. Yang menjadi pertanyaan, mengapa terjadi demikian ? Pertanyaan itulah secara

lugas diungkapkan oleh Agussalim Sitompul dalam

“44 Indikator Kemunduran HMI

Secara empiris Agussalim Sitompul membeberkan terdapatnya 44 indikator yang menyebabkan HMI mengalami kemunduran. Semestinya dalam usia HMI 63 tahun, dan telah

memasuki usia 50 tahun kedua ( 50 tahun pertama 1947-1997, dan usia 50 tahun kedua 1998-2048), perjalanan perjuangannya semakin mulus dan menanjak, sudah take off . Akan tetapi

yang terjadi justru sebaliknya – HMI mengalami kemunduran.

Kemunduran itu seperti ditulis oleh Didik J. Rachbini, sudah terjadi sejak tahun 1980 ,berarti sudah 26 tahun. Seperempat abad lebih HMI tidak dapat mengikuti perkembangan realitas sosial budaya yang berkembang sangat pesat. Maka HMI terlambat, sebabnya karena HMI tidak dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian secara struktural. Walaupun HMI ada, tetapi laksana bergerak di tempat dan sangat lamban memberi respon terhadap setiap

perkembangan yang muncul, dengan bermacam-macam perubahan. Berarti antara perkembangan masyarakat dan aktivitas HMI tidak seimbang. Apabila ini terjadi, dan memang sudah terjadi, HMI akan tersingkir dari perubahan yang terus muncul datang silih

berganti. Walaupun HMI ada tetapi berada di pinggir, tidak mampu lagi tampil dalam orbit yang semestinya, malah dengan keberadaan serta akses yang lemah jika dibandingkan terhadap supra sistemnya, yaitu masyarakat yang terus berkembang dan mengalami perubahan. Supra sistemnya yang dimaksud di sini juga adalah gerakan Islam kontemporer yang juga mengalami perubahan. Gerakan Islam kontemporer juga termasuk dalam sistem sosial politik yang ada, karena ia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia.

Pada saat itu momentum untuk melihat eksistensi HMI di dalam konteks supra sistem yang dimaksud dan sistem sosial politik yang ada. Ketika itu, momentum pembangunan sosial politik maupun ekonomi, tengah berada dalam tingkat intensitas  yang tinggi, gerakan Islam kontemporer ikut mengalaminya. Dalam dekade sekarang maupun dekade-dekade mendatang. Pergeseran-pergeseran peran dan kekuatan sosial politik, maupun ekonomi, serta gerakan Islam kontemporer tengah terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan besar. Maka bagi organisasi perjuangan seperti HMI, perlu dibina dan dipelihara kesadarannya bahwa segala sesuatu di luar organisasi tengah mengalami perubahan dengan berbagai konsekuensi dan pengaruh yang lebih besar. Hal itu perlu dilakukan untuk tetap memulihkan eksistensi maupun

akses HMI untuk suatu perubahan. Perlu disadari oleh HMI, bahwa perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, bisa merupakan kekuatan untuk mengembangkan organisasi,

akan tetapi bisa juga menjadi ancaman yang potensial, yang mematikan keberadaan HMI, karena HMI tidak mampu mengimbanginya berupa konsolidasi organisasi sehingga lama

kelamaan kerdil dan akhirnya bisa mati hilang dari peredaran.

Sebuah treatment, dilakukan dalam bentuk suatu kebijaksanaan dan proses rasionalisasi yang seharusnya menjadi konsekuensi dari adanya kesadaran akan urgennya sebuah perubahan internal HMI. Akan tetapi terbukti banyak elemen-elemen organisasi yang tidaksiap, baik sumber daya manusianya.

Berdasarkan sinyalemen itu, HMI sejak tahun 1980-2009, nampaknya banyak melakukan kesalahan di berbagai hal, yang menyebabkan HMI mengalami kemunduran. Koreksi dan kritikan terhadap HMI telah banyak dilakukan baik dari dalam maupun dari luar HMI. Akan tetapi dengan koreksi dan kritikan itu, tidak kunjung terjadi perubahan terhadap perbaikan HMI yang dilakukan PB HMI. Bahkan 2 periode terakhir, HMI semakin terpuruk karena terjadi dualisme kepemimpinan dalam tubuh PB HMI ( Kholis Malik – Muchlis Tapi- Tapi 2001-2003, dan Hasanuddin – Syamud Ngabalin 2003-2006) Kondisi seperti itu terjadi 29 tahun – waktu yang cukup lama. Puncak gelombang koreksi dan kritikan tentang terjadinya

kemunduran di tubuh HMI muncul menjelang Kongres ke-25 HMI di Makassar bulan Februari 2006, yaitu dengan terbitnya karya monumental Agussalim Sitompul

“44 Indikator Kemunduran HMI” . Buku itu telah tersebar luas sejak pra Kongres ke-25 HMI hingga pada Kongres ke-25 HMI di Makassar. Bahkan di beberapa Cabang, seperti HMI Cabang Medan, Padangsidimpuan, Lampung, Cirebon, HMI Komisariat PAI Unissula Semarang buku itu telah dibedah. Sejak itu muncullah kesadaran individual dan kolektif di kalangan HMI bahwa memang HMI benar-benar mengalami kemunduran, dan diikuti pula kesadaran individual dan kolektif bahwa dalam tubuh HMI mutlak dilakukan perubahan agar dapat bangkit kembali.  Demikianlah gambaran posisi HMI yaitu di antara keberhasilan – dan kemunduran antara positif – negatif . Akan tetapi apabila dilihat dari waktunya – lebih panjang masa keberhasilannya, selama 33 tahun. Akan tetapi para pengamat lebih terfokus melihat kemunduran HMI saja selama 26 tahun, terlebih-lebih apabila yang melihat itu tidak

mengalami masa keberhasilan HMI pada masa-masa sebelumnya.

Sumber blog : aswinmuhammad
Kondisi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Masa Kini