Minggu, 20 Agustus 2017

Bila Setia



PErnahkah malam bosan datang dan pergi,  Begitupulah siang

Mengapa waktu tak pernah berpihak pada siapa yang tak pantas, yang seakan teranggap tak tahu apa-apa

Saat Untuk mengharap mutiara yang hadir lantas kacang kulit petani garapan

MEmang kadang saat makan pisang butuh kacang, apalagi pisangnya enak nan suka dicampur kacang-kacangan

NGArap bisa ketemu arjuna disiang hari, pantas yang datang pangeran kodok

Niat malam, ketemu malaikat, pantas yang datang jin yang tertukar

NGingat kicauan burung mawar itu, hati ini terasa lega dan lagi semangat bahwa dia selalu setia menjadi kawanku

(SA)

Temanku...!!!


 
(Gambar CVG)

Temanku, kau sungguh baik nan lagi selalu gembira bersamaku

Temanku, kau mengapa bersembunyi dibalik hembusan napas ini

Temanku, mengapa kau selalu menjadi penenang ketika jiwa ini sedang gaduh

Temanku, kau mengapa bagaikan angin yang datang menyentuhku namun tak pernah kelihatan

Temanku, kau dimana, kau jahat temanku mengapa kau biarkan rapuh ini menghantuiku

Temanku, apa kamu dengar aku sedang berbicara denganmu lantas mengapa kau tak ada jawabnya juga

Temanku, kau cipta aku lantas kau matikan aku juga, sebenarnya apa maksudmu

Temanku, jangan kau datang saat diri sedang banyak keliru akan seluruh inginmu, karena itu inginku juga

Temanku, pahamilah aku, sadarkan aku bahwa kau selalu bersamaku disetiap aku melintasi waktu.

(SA)

Sudahlah Usah Bawa-bawa isu Radikalisme DiPohuwato



Dengan gencar-gencarnya ada sekelompok orang sok menjadi pahlawan anti Radikal yang datang ke pohuwato membawa-bawa isu radikalisme, ini bahaya karena ada indikasi dapat memecah belah kita dan saling mencurigai, padahal jelas bahwa dipohuwato tak ada ormas yang radikal.

Kalaupun melalukan pencegahan atau pembinaan bukan isu radikalisme yang dibawa-bawa, tapi bagaimana kita selalu bersama menjaga kebersamaan, saling toleransi dalam kebhinekaan antar suku, agama, ras dan budaya.

Sesuai apa yang kita ketahui bahwa masyarakat pohuwato selalu cinta damai, cinta persatuan dan selalu hidup rukun, kalaupun ada masalah yang hadir diselesaikan dengan cara seksama dan bagaimana melalui musyawarah mufakat setiap masalah bisa terselesaikan tanpa ada yang dirugikan dan bagaimana menanamkan kesadaran kewarganeraaan atau nasionalisme selalu dikobarkan dalam semangat perbedaan.

Jika lagi-lagi dan lagi isu radikalisme dibawa-bawa maka akan membuat kita saling mencurigai sesama masyarakat pohuwato, makannya secara pribadi saya beranggapan bahwa isu radikalisme sudahlah dibawa-bawa di pohuwato, sebab kita sama  dalam satu rasa, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa dan selalu menjujung tinggi impelementasi nilai kepancasilaan dan mencintai kebhinekaan untuk bagaimana menjaga daeah ini dari isu-isu yang hanya akan memecah belah kita, dan kita mulai bagaimana menjaga kebersamaan, melalu selalu belajar, memahami dan mendalami butir-butir pancasila dan komitmen  dan harga mati Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Secara estetika apabila kata radikalisme selalu diangkat dipermukaan bukan malah menjaga keutuhan malah akan mengundang perpecahan atau pikiran-pikiran negatif dimasyarakat dan dapat berefek negatif bagi perhimpunan, persatuan, kesatuan, kerukunan dan ikatan persaudaraan masyarakat bumi panua daerah paling barat di provinsi gorontalo ini.

STOP BAWA-BAWA ISU RADIKALISME KE  POHUWATO

KITA SATU YAKNI BERHIMPUN DITANAH LELUHUR POHUWATO YANG CINTA AKAN ADAT DAN BUDAYA.

Penulis Santo Ali ( Anggota HMI Cabang Pohuwato)

Ketahuilah...!!!


Ketahuilah bukan langit yang jauh darimu, dan bukan kau tak mampu menggapainya, kau tak mampu menggapainya karena kau selalu mengukur sesuatu dan masih ada jarak antara kau dan langit

Yakinilah langit itu dekat bahkan lebih dekat dari pelupuk matamu, maka lihatlah langit itu tak sekedar langit, sebab hanya ruang dan waktu yang membuat jarak itu, maka jangan pernah mengukur sesuatu karena sesuatu, dalamilah dengan penuh kesukaran hati pasti akan kau mampu menggapainya

Rendahkanlah dirimu niscaya kau tak jauh dari langit, dan langit itu tak jauh, langit akan selalu berada dibawahmu, bahkan selalu setia denganmu kapanpun kau ingin menggapainya kau bisa.

(SA)

Sabtu, 29 Juli 2017

Keadilan kau hidup atau mati?

(Keadilan kau hidup atau mati oleh Santo Ali)
Keadilan kau ada dimana adakah kamu didunia tempat bersandiwara ini
Keadilan kamu tahu bahwa masih ada yang tersiksa karenamu karena tak memiliki materi
Keadilan dimanakah kebenaran hari ini kau tegakan kau tunaikan lagi
Keadilan aku rindu olehmu, datang dan memberikan ajab bagi mereka para pengingkar janji

Keadilan kau tahu ngga masih banyak orang ingkar karena tak mengamalkanmu
Keadilan sampaikan pada Tuhanmu bahwa kami ingin dia hadir untukmu
Keadilan jangan hanya diam, bicaralah dan katakan kau adalah yang kami inginmu

Keadilan mengapa kau hanya datang pada orang-orang yang memiliki kelebihan
Keadilan apakah kami bukan manusia yang membutuhkan kepastian
Keadilan jadikan, kau datang pada orang-orang yang mengalami kezaliman
Keadilan, apakah kau dengar, siapa yang selalu kamu dipermainkan

Keadilan, kau tahu apa yang benar dan salah
Keadan, Maka tegakan mana yang khaliq dan zolim
Keadilan, hadirlah bukan saja pada Tuhan, namun pada hakim-hakim
Keadilan, masuklah dalam tubuh para pemangku kepentingan di negeri ini

Keadilan kami rindu akan engkau….!!
(2017/07/28)

Mirisku

(Mirisku oleh Santo Ali)
Kupejamkan mataku saat merinduimu
Ku ikhlaskan rasaku demi mengertimu
Ku pasrahkan inginku saat tak lagi denganmu

Namun semua tiada lagi bersemi karenamu
Karena semua telah berubah rasamu yang dulu
Kini aku baru tahu bahwa hanya mimpi bagiku
Kau bukan lagi diri yang saat itu menginginkanku

Dirimu kini tak bersama dengan dia yang kau suka
Aku bukan lagi siapa-siapa melainkan sahabat biasa
Aku hanyalah teman yang tak akan kemana
Teman yang kau inginkan biasa dan apa adanya

Kebahagiaan yang dulu kini telah berubah menjadi duka
Dukaku yang dulu kini datang kembali menerpa
Suka yang kemarin, kini hanya luka yang tiada akan dilupa
Ku melupakanmu bukan karena ikhlas, tapi tersiksa
Rasamu, rasaku hanya cerita mimpi belaka

Ketabahan itu adalah aku, yang mendiamkannya
Biarlah, asal dirimu tak sedih dan selalu bahagia
Rasa itu akan dikubur bersama luka yang lama
Kini aku tahu, bahwa dimana kau bahagia disitu pula aku bahagia

Tetaplah jadi dirimu yang apa adanya
Jangan lupa jaga imanmu agar Tuhan tidak murka
Jagalah sikapmu agar kau selamat bahagia
Diriku bahagia ketika melihatmu bersamanya
Bahagia, setia, erat dan lagi selalu bersama

(2017/07/28)

Kamis, 27 Juli 2017

Santo Ali : Mari Kabarkan Pada Mereka Menangkal Radikalisme Mulai Diri Sendiri


Pohuwato-WAM : Sebagaian kalangan masyarakat bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan radikalisme oleh itu beberapa hal yang
Ustadz Dr Ali Musri Semjan Putra, MA dalam artikelnya  berpendapat bahwa Banyak hal yang melatar belakangi penulisan topik ini, diantaranya adalah:
  1. Semakin maraknya tindakan radikal di tengah-tengah masyarakat, yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua kalangan, baik dari kalangan tokoh masyarakat, pemerintah dan secara khusus para tokoh agama.

    2. Terdapat kesalahpahaman di tengah sebagian masyarakat dalam menyikapi tindakan radikalisme, dimana mereka berasumsi bahwa tindakan radikal hanya dilakukan oleh orang yang fanatik dalam beragama.

    3. Terdapat sebagian pihak yang memanfaat isu radikalisme untuk menghambat laju perjalanan dakwah sunnah di bumi nusantra ini. Dan menyebarkan informasi yang menyesatkan di media masa bahwa radikalisme disebabkan oleh kepanatikan terhadap ajaran Islam.

Apasih Radikalisme itu? Radikalisme adalah salah satu paham yang sangat berbahaya olehya itu saya mengajak seluruh elemen pemuda, mahasiswa, dan masyarakat untuk menangkal radikalisme dimulai dari sendiri




Radikalisme (dari bahasa Latin radix yang berarti “akar”) adalah istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung Gerakan Radikal. Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di Britania Raya ini meminta reformasi sistem pemilihan secara radikal. Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai kanan jauh. Begitu “radikalisme” historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik, pada abad ke-19 makna istilah radikal di Britania Raya dan Eropa daratan berubah menjadi ideologi liberal yang progresif

Maka sudah menjadi kewajiban warga negara yang hidup dalam perbedaan ras, agama, bahasa, dan suku dalam semboyan bhineka tunggal ika, berkewajiban melawan radikalisme dari diri sendiri sebab sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)




“Mari kita  semua masyarakat khususnya mahasiswa sebagai penerus generasi umat dan bangsa agar kembali kejalan yang benar, dan banyak bertanya kepada ahlinya baik itu mengenai agama islam kepada para ulama, dan paham-paham lainnya kepada yang lebih ahli dalam bidang itu, apalagi berbicara tentang sebuah idelogi, keterlibatan lita sebagai mahasiswa dan pemuda adalah keharusan sebab siapa lagi kalau bukan kita pemuda memulai menangkal radikalisme dari diri sendiri. SA (27/07/2017)

Penulis (Santo Ali (Kader HMI Cabang Pohuwato)



Minggu, 16 Juli 2017

Mengapa Harus Gabung Dengan Himpunan Mahasiswa Islam?


Mengapa Harus Gabung Dengan Himpunan Mahasiswa Islam?

Relonsiliasi Perlukah? Bagi HMI Cabang Pohuwato.


Aku, Kita, dan Kalian Satu Cita, Untuk Umat dan Bangsa

(HMI Cabang Pohuwato Rekonsiliasi)

Dasar Persepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa Rekonsiliasi memiliki arti merupakan perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; perbuatan menyelesaikan perbedaan dam juga penetapan pos-pos yang diperlukan untuk mencocokkan saldo masing-masing dari dua akun atau lebih yang mempunyai hubungan satu dengan lain serta ikhtisar yang memuat rincian perbedaan antara dua akun atau lebih

Upaya untuk sama-sama kita merefleksikan kembali bagaimana para pejuang wadah ini hinggga bisa terbentuk dan kini kita para generasi untuk bagaimana melanjutkan perjuangan tersebut dengan selalu menjaga, merawat dan menghidupkan organisasi ini dengan kesadaran memiliki dan tanpa paksaan serta bagaimana bisa kita untuk benar-benar bergerak suci untuk pengabdian dan menjadi penerus tongkat estapet perjuangan yang progres lagi solid.

Melawan Ego

Berangkat dari kesadaran bahwa bergerak sendiri itu sangatlah sulit, apalagi untuk bagaimana bisa menciptakan perubahan yang lebih baik, maka harus kita sadari persatuanlah yang akan membuat kita utuh dan bisa besar secara bersama dan mampu mewujudkan cita-cita.

Ketika kita semua telah menjadi sibuk dengan kepentingan pribadi dan mengesampingkan apa yang menjadi amanah dan telah kita sumpah ikrarkan pada sebelum kita menginjakan kaki atau masuk dalam wadah yang sangat kita agung-agungkan secara berjamaah

Bukan hanya ketika ada kepentingan kita lagi-lagi bersatu, segera dan mari eratkan kembali tali persaudaraan dan kekeluargaan kita dalam sebuah wadah yang dinamakan himpuna ini, sudah lama memang kita dijenuhkan oleh masalah,masalah, masalah lagi masalah yang sering kita perdebatka namun kita tidak lagi-lagi mengintropeksi siapa yang membuat masalah ini tidak pernah selesai atau ada solusinya

Menuju Rekonsiliasi Utuh

Kita hanya membutuhkan the figur untuk bagaimana bisa membawa kita  kepada perhimpuna dan perjuangan secara bersama-sama, yang mampu menjalankan garis-garis besar apa yang menjadi aturan wadah ini, bukan untuk bagaimana bisa menggugurkan kewajiban saja tapi bagaimana bisa mengembangkan wadah ini secara sungguh-sungguh, dan rela berkorban apapum demi menjaga, merawat dan membesarkan wadah ini kearah progresif yang dinamis mengarah pada kemajuan secara utuh dalam bentuk kelembagaan bukan personal

Sebagaimana Allah SWT telah berpesan pada kita manusia yang artinya "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)

Menangggih Ikrar

Maka mari bersama kita merenung bersama bukan bertanya sudah seberapa besar yang wadah berikan kepada kita namun sudah berapa yang kita berika untuk wadah ini, jangan sampai wadah ini akan rusak ditangan generasi kita dan yang menjadi korban adalah generasi kita kedepan yang entah apa yang akan terjadi.

Solusinya adalah kembali mari rapatkan barisan, satukan tekad, satukan tujuan untuk sebuah kebersamaan dan kemajuan wadah ini secara bersama dan mampu melahirkan pemimpin yang benar-benar paham yang menjadi amanah dan tupoksinya bukan untuk mencari hidup diwadah ini namun bagaimana bisa menghidupkan wadah ini.

Mana yang katanya kita berteman lebih dari saudara, mana yang katanya kita bersaudara lebih dan keluarga, mana katanya kita sebagai kader umat dan bangsa, mana kita sebagai insan yang katanya beriman, berilmu dan beramal dengan bagaimana menjaga independensi dan harga mati bagi mencapai mision secara bersama bersatu dalam yang namanya Himpunan.

Penutup

Semoga dalam perhelatan KONFERCAB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato, tidak hanya melahirkan pemimpin seremonial saja namun bagaimana bisa melahirkan figur yang bisa menjadi menjadi panutan, contoh dan bisa menjadi icon organisasi yang memegang teguh konstitusi, paham nilai-nilai dasar perjuangan dan mampu menjalankan mision HMI dalam kehidupan sosial masyarakat yang adil makmur diridhoi Allah SWT. 
Salam......!! HmI Cabang Pohuwato Rekonsiliasi....~

#Save_KonfercabHMICabangPohuwato
#Save_HMICabangPohuwato
#HMI_Rumah_KitaBersama

Penulis : Santo Ali (Kader HMI Cabang Pohuwato)

Jumat, 23 Juni 2017

Idul Fitri 1438 H : Refleksikan Kelemah Lembutan dan Saling Memaafkan Antar Sesama



Dipersembahkan oleh Santo Ali


Literasi_IDUL FITRI 1438 H: Kehidupan Manusia pada hakikatnya adalah semata-mata berharap rahmat, hidayah serta taufik dan Hidayah dari Allah Subhanahu Wata'ala, dimana bahwa sebulan penuh kita menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan dengan harapan agar amal ibadag kita pada bulan suci diterima oleh Allah SWT, dan tak lama lagi kita akan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri dimana kita dianjurkan untuk saling lemah lembut  antar sesama umat manusia, serta saling memaaf-maafan kepada umat manusia agar kita benar-benar kembali pada apa yang menjadi harapan kita semua dimana Allah SWT berfirman yang artinya :

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. "
(Qs. Ali Imran/3:159)

Maka sudah sepatutnya kita sebagai manusia biasa harus banyak bersyukur dan dimana segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan kita hari ini, esok, lusa bahkan masa depan kita serahkan sepenuhnya atas kehendak Allah SWT dengan tidak selalu diam ditempat dan diyakinkan dengan Ikhtiar dan tetap berusaha berbuat walau itu kecil dan bermanfaat besar bagi orang banyak.

Mengutip dalam artikel salah seorang penulis yang bernama Aang Asy'ari, Lc yang merupakan peminat kajian keislaman, khususnya Literature Islam klasik
Mengatakan dalam literaturnya bahwa Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah dengan penuh keikhlasan, maka Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini Allah Swt akan memberikan penghargaan teramat istimewa yang selalu dinanti-nanti oleh siapapun, termasuk para nabi dan orang-orang shaleh, yaitu ridha dan magfirahNya, sebagai ganjaran atas amal baik yang telah dilakukannya. Allah Swt juga pernah berjanji, tak satupun kaum muslimin yang berdoa pada hari raya Idul Fitri, kecuali akan dikabulkan.

Pertanyaannya, kira-kira puasa kita diterima apa tidak? Atau yang kita lakukan ini hanya ritual-simbolik, sebatas menahan lapar dan haus, seperti yang pernah disinyalir Nabi Muhamad Saw? Jawabnya, Allahu ‘alam, kita tak tahu sejatinya. Tapi menurut para ulama, ada beberapa indikasi, seseorang dianggap berhasil dalam menjalankan ibadah puasa: ketika kualitas kesalehan individu dan sosialnya meningkat. Ketika jiwanya makin dipenuhi hawa keimanan. Ketika hatinya sanggup berempati dan peka atas penderitaan dan musibah saudaranya di ujung sana. Artinya penghayatan mendalam atas Ramadhan akan membawa efek fantastik, individu, maupun sosial.

Penghayatan dan pengamalan yang baik terhadap bulan ini akan mendorong kita untuk kembali kepada fitrah sejati sebagai makhluk sosial, yang selain punya hak, juga punya kewajiban, individu dan sosial. Sudahkan kita merasakannya? Itulah rahasia kenapa selamat hari raya Idul Fitri seringkali diakhiri dengan ucapan Minal ‘Âidîn wal Faizîn (Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali pada fitrah sejati manusia dan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat). Selain sebagai doa dan harapan, ucapan ini juga bak pengingat, bahwa puncak prestasi tertinggi bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa paripurna, lahir dan bathin, adalah kembali kepada fitrahnya (suci tanpa dosa).

Aang Asy'ari, juga menguraikan bahwa
Makna Idul Fitri Sejak Idul Fitri resmi jadi hari raya nasional umat Islam, tepatnya pada tahun II H. kita disunahkan untuk merayakannya sebagai ungkapan syukur atas kemenangan jihad akbar melawan nafsu duniawi selama Ramadhan. Tapi Islam tak menghendaki perayaan simbolik, bermewah-mewah. Apalagi sambil memaksakan diri. Islam menganjurkan perayaan ini dengan kontemplasi dan tafakur tentang perbuatan kita selama ini.

Syeikh Abdul Qadir al-Jailany dalam al-Gunyah-nya berpendapat, merayakan Idul Fitri tidak harus dengan baju baru, tapi jadikanlah Idul fitri ajang tasyakur, refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Alah Swt. Momen mengasah kepekaan sosial kita. Ada pemandangan paradoks, betapa disaat kita berbahagia ini, saudara-saudara kita di tempat-tempat lain masih banyak menangis menahan lapar. 

Yakin Usaha Sampai
Bersyukurlah kita! Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H. Mohon maaf lahir dan bathin.

(Dikembangkan dari tulisan Aang Asy'ari, Lc)


Sabtu, 10 Juni 2017

Engkau Tahu, Aku Kamu Tahu

Hei, kau adalah orang yang bukan untuk kali ini dan kesekian kalinya menyangkal pada rasamu yang kini menjadi polemik nurani romantika pada diriku yang dirudung tingginya penantian

Penantian ini pasti suatu saat nanti akan hilang dari permukaan rasaku yang telah kau lempari dengan batu asamara yang kian hanya memberi luka pada rasa bathinku yang kian merasa tersiksa

Bathin dan perasaan ini tak bisa kupaksakan untuk melupakan kau yang oleh kamu telah membuka ribuan lembaran pengharapan namun tak terisi oleh dirimu pada lembaran itu hanya selembar


Keindahan akan dulu saat kau sedang bercumbu dengannya dalam kecakapan bahasamu yang penuh dengan pengharapan itu, dan kini hancur leburlah segalanya akibat ulah perasaanmu yang tak sebisa mungkin menjadikanku orang nyaman buatmu

Mungkin, aku bukan dia yang kau rindukam, namun aku tahu kau rindu akan diriku namun kau malu karena telah mencampakan diriku yang oleh rasa kasih yang tidak terbalaskan.8

Rabu, 24 Mei 2017

Marhaban Ya Ramadhan : Ramadhan Jadikan Bulan Intropeksi Pembangunan oleh Santo Ali




"Ramadhan Jadikan Bulan Intropeksi Pembangunan" oleh Santo Ali (Kandidat Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2017-2018)
“Mereka telah mengganti-ganti (ajaranmu) sepeninggalmu” maka kataku: “Menjauhlah sana… menjauhlah sana (kalau begitu)”
[Shahih. HR. Ibnu Majah].

Sebelum bulan suci Ramadhan datang kita diri saya sendiri dan kami menitipkan jadikan Bulan Suci Ramadhan sebagai Intropeksi pada sebuah pembangunan yang di laksanakan selama ini oleh pemerintah

Ramadhan bukan saja untuk mengejar yang namanya pahala "Investasi Akhirat" tapi bagaimana ia menjadi cerminan bagi kehidupan manusia, bahwa ketika para pengambil kebijakan itu bersenang-senang di bawah penderitaaan dan kebodohan kaum tertindas, maka di Bulan Ramadhan nantinya agar bisa kembali kejalan yang lurus , jalan yang di rahmati dan diberkati oleh Allah SWT.

Ramadhan menjadi intropksi pembelajaran buat kita bahwa masih banyak orang yang susah di atas susahnya kita, ada mereka yang sampai mengorbankan nyawanya hanya demi dan untuk mencari sesuap nasi dan menghidupi keluarganya, namun lagi-lagi para pengambil kebijakan hanya mampu berbuat apa yang semaunya, bukan apa yang di inginkan oleh rakyatnya.

Ada yang bekerja dengan cara mencuri suar orang lain, Ada yang lupa dia membuat kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang, ada pula kebijakan yang di buat hanya untuk kepentingan inpestasi politiknya dalam keadaan sehat akan tetapi di dalamnya banyak virus dan penyakit di dalamnya yang berusaha menjalar kepada kekuasaannya dan hanya akan menjadi malapetaka baginya

Harapan tertulis dan Keinginan dalam hati apapun namanya mari kita jadikan Ramadhan sebagai manifestasi dari gambaran kehiduoan kita senagai makhluk yang berTuhan dan dalam kehidupan masyarakat sosial

Mari berkaca dan mengintropeksi begitupulah penulis apabila ada kata yang menyinggung itu bukan kesengajaan akan tetapi refleksi dari empirisme mengamati selama ini kehidupan yang ada di masyarakat dan banyak hal yang masih perlu di selesaikan bukan untuk di diamkan bersama

Berbagai cara dapat kita coba agar kita dapat melakukan introspeksi diri. Namun sebelum melakukan introspeksi diri, tentunya kita harus pahami dan merarasakan terlebih dahulu sepenuhnya berdasarkan segala apa yang sudah pernah kita jalani selama ini, yang tentunya terdapat perbedaan bagi setiap individu. yang pada akhirnya, Insya Allah kita dapat melakukannya

Sebagaiman harapan akan menjadi cita bersama terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah Subhanahu Wata'ala sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar pasal 4 Tujuan. Himpunan Mahasiswa (HMI)

Sebagaimana pula Nurcholis Majid (CAK NUR) mengatakan Jika kita menghendaki kebahagiaan dunia akhirat, kita harus beriman dan berilmu sekaligus, yang keduanya mewarnai perbuatan kita. (kata bijak Cak Nur)

Jika ada yang salah atau keliru dalam tulisan ini mohon di maafkan, kebenaran itu datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri saya sendiri.

Sebagaimana pula bahwa Nurcholis Majid pernah mengatakan "Banyak orang, jika ditilik dari tingkah lakunya sehari-hari, seolah-olah ia beranggapan bahwa hidup ini akan berlangsung terus, tanpa akhir" (kata bijak caknur )
The End...

#MarhabanYaRamadhan
#GreenBlackBumiPanua

Minggu, 21 Mei 2017

Suara Hatinya Yang di Rindukan

Di gemerlap malam ini betapa dinginya saat hujanpun turun di atas tanah ini, disaat aku terlalu berharap akan kamu yang kian tak ada lagi suaramu itu menyapaku


Di saat gelapnya malam ini tiba  saat aku butuh cahaya akan seorang penerang hati dan bathin ini kau tak pernah muncul lagi memberikan sapaan dan senyuman itu

Suaranya yang begitu merdu dan senyumannya itu yang dikala itu memberikan sinyal akan sebuah pengharapan kini telah lenyap bersama dengan sandiwara kini


Ketika rasa tak lagi menyentuh qalbunya disitulah aku bingung akan sebuah realita akan perasaan yang kian pasti mau di bawah kemana ujungnya


Sepucuk harapan yang ada kini tak lagi menjadi pengobat dilema akan rasa kasih dan sayang yang di rindukan

Suara hati yang tak lagi memberika respon akan sebuah rasa, kebingunganpun kian datang menghampiri akan jiwa yang butuh orang yang mengasihi dengan sepenuh hati


Bukan yang lebih yang di inginkan, tapi akan pengertian dan kehadirannya yang aku impikan, tak ada yang mampu menggantikannya didalam lubuk hati ini yang kian lagi tiada bernyali karenanya.

Kamis, 18 Mei 2017

Merasa III (Merinduimu) oleh Santo Ali

Rindu, Aku rindu padamu seseorang yang telah mengetuk pintu hati seorang yang meniti beratkan motivasi dan dukunganmu dalam menjalani dinamika kehidupan ini

Tak ada kata untuk tidak merinduinya sebab dialah yang tak mungkin bisa sama dengan yang lain, dia sosok yang anggun lagi ayu bagiku.

Dialah sosok penyejuk hati ini, di mana dan kapanpun jangan kau lupa akan ikatan itu, ikatan yang sementara ini kita bina bersama untuk saling mendukung memotivasi demi kemajuan dan kesuksesan bersama

Tak ada kata menyerah bagi perasaan ini untuk selalu merinduimu, jangan kau biarkan dirimu sendiri tanpa aku disisimu

Di kala aku di dekatmu gapailah aku dan sampaikan bahwa kau takut kehilangan aku, begitupulah sebaliknya aku sangat merinduinya seseorang yang telah mengetuk hati seorang diri yang menantikan keharmonisan yang hakiki.

Jaga dirimu dan perasaanmu dari hambatan dan cobaan yang datang menghampirimu, yakini bahwa hanya dengan saling menjaga kita pasti akan bersama selamanya.
Merasa III (Merinduimu) oleh Santo Ali

Selasa, 16 Mei 2017

CORETAN : Tak Mungkin, Tapi Mungkin Harus Begini oleh Santo Ali

Hari berganti hari ku lalui denganmu akan tetapi semua tampak hal yang itu tak lagi seperti dulu yang aku rasakan

Kau telah berasamanya yang itu dia adalah teman karibku, dia yang selalu berada disaat aku termenung dan terkaku membisu

Kau yang telah pergi jauh untuk selamanya telah aku ikhlaskan, dan ku pinta jangan pernah lagi kau balik memberikan segudang harapan yang kian pasti.

Suatu saat nanti dikala kita bertemu tiada yang lebih dan kurang kau adalag masa lalu yang akan terkenang selau dan akan menjadi cerita di kisah yang lalu yang telah pergi dan tak akan bersama lagi

Matamu yang berpancar cahaya kejujuran itu tampak tak lagi membuat detaran jantung ini, yang ada hanyalah bagian hidupku dikala itu yang itu adalah masa lalu yang telah berlalu


Jangan datang lagi ! Aku pinta jangan kau mendekat lagi, sana pergi bersama dia yang kau anggap paling sempurna itu, sana pergi sama dia yang kau paling sayang itu.


Kau harus tahu bahwa aku tak sedih ketika kau pergi, yang aku rasakan adalah bersyukur bahwa aku tak tahu kau bukan yang terakhir bagiku


Ku ingat ketika itu disana kau yang dulu bukan dia, kau tiada lain adala dia yang bukan lagi yang aku kenal, kau berubah dan tak mungkin akan berjumpa lagi dengan seorang diri yang telah kau ketuk hatinya di kala itu

Kataku yang terakhir untukmu, hapuskan aku dari pikiranmu, abaikan aku dikala didekatmu, dan jangan lagi kau datang, ku mohon jangan datang lagi di hatiku.

Kata-katamu itu akan selalu menjadi motivasi bagiku bahwa masih banyak yang terbaik dari hatimu di luaran sana yang lebih perduli, dan mengerti denganku.

selamat berjumpa di waktu yang tiada akan ada, dan tak akan pernah ada, ini bukan semata aku kecewa atau apa tapi tulisan ini adalah respon dari akal dan hati yang kian lagi tak mengharapkanmu, kau adalah rembulan yang kian tak akan pernah  turun lagi di hatiku.

Ketum HMI Cabang Pohuwato : Resmi Lantik Tiga Komisariat Periode 2017-2018


WAM-POHUWATO : Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pohuwato telah resmi melantik beberapa pengurus Komisariat diantaranya HMI Komisariat Teknik Informatika, HMI Komisariat Sosial Politik (SOSPOL), HMI Komisariat Hukum Cabang Pohuwato Periode 2017-2018 pada tanggal 16 Mei 2017 bertempat di Ruang Kelas Kampus   STIE Ichsan Pohuwato.

Acara pelantikan itu di hadiri langsung oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato Wawin Wartabone, Adapun masing-masing Ketua Umum HMI Komisariat Sosial Politik (SOSPOL) Saudari Irmawati Dehi, Ketua Umum HMI Komisariat  Teknik Informatika Saudari Nurlena Abdul Aziz dan Ketua Umum HMI Komisariat Hukum Saudara Fahmi Toto. Saat disaksikan oleh tim WMA saat mendengarkan pembacaan Surat Keputusan Pengurus HMI Cabang Pohuwato oleh Santo Ali yang juga sebagai Wakil Sekretaris Umum Bidang Pembinaan Umat HMI Cabang Pohuwato.

Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Wawin Wartabone dalam sambutannya mengatakan agar kedepan Komisariat-Komisariat di lingkungan HMI Cabang Pohuwato usai dilantik agar mampu mengemban amanah dan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana saat diucapkan pada Ikrar Pelantikan yang usai dilaksanakan tadi.

"Saya atas nama Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato berharap kepada seluruh pengurus Komisariat yang telah usai dilantik agar lebih aktif, bersinergi dengan Pengurus Cabang dan Alumni serta lembaga eksternal lainnya, dan juga diharapkan kepada Komisariat tidak usah ragu dalam berkreatifitas serta agar kiranya dapat melakukan perkaderan yang dimana bahwa HMI bersifat Independent dan Berfungsi sebagai organisasi Kader" Ujar Wawin yang juga mantan presbem STIE Ichsan Pohuwato. 


Ketum Wawin juga mengatakan "dalam waktu dekat masih ada beberapa agenda yang harus kita laksanakan diantaranya Rapat  Pleno Ke-3, Rapat Koordinasi serta Konferensi Cabang (KONFERCAB) Ke-2 HMI Cabang Pohuwato, ia pula mengharapkan kepada seluruh kader HMI Cabang Pohuwato agar lebih menjaga kebersamaan, kekompakan dan kesatuan agar kita mampu membawa HMI lebih baik dan mampu melahirkan  generasi yang akan meneruskan perjuangan untuk ummat dan bangsa didunia dan diakhirat". Harap Wawin

Ketum Wawin juga dalam akhir sambutannya menyampaikan 
" UcapanTerimakasih kepada seluruh kader yang telah ikut serta mensukseskan kegiatan pelantikan ini, selamat bekerja kepada pengurus Komisariat semoga Amanah, Yakin Usaha Sampai Salam Perjuangan" Tutup Wawin dengan penuh nada tegas

Kegiatan pelantikan berlangung hikmat dan selesai dengan lancar dan langsung di tutup oleh Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato. AL Selasa, (16/05/2017)

Senin, 15 Mei 2017

Catatan : Untukmu Seorang Yang di Kenang oleh Yandris Towalu

Untukmu Seorang Yang di Kenang  oleh Yandris

Jalan cerita hidop terkadang memang berliku, nikmatilah semua yg ada di sekelilingmu Keindahan kekerabatan bahkan ketentraman semua telah menanti senyum canda tawamu...

Langit mulai kecewa dan meneteskan air matannya karena melihat bumi yg tidak seiring dan senada lagi

Gerimis mengundang, sayup angin malam menghembus, butiran tetes air hujan membasahi kalbu merindukan pancaran sinar sang rembulanku yg begitu terang tajam memberi nuwansa indah pada bumi tapi sang rembulan impianku tiada berasinar lagi karna telah di selimuti oleh kegelapan dan ketebalan sang awan hitam

Rindu kalbu ini dengan basuh pancaran sinarmu kapan dikau kembali lagi seperti dulu secerah sang bulan purnama, walaupun qt berbeda pendapat tapi ketahuilah qt tetap saudara

Di balik sebuah kenangan cerita terdapat sebuah senyuman yang terkadang sangat sulit untuk di lupakan.


Jalan cerita hidop terkadang memang berliku, nikmatilah semua yg ada di sekelilingmu Keindahan kekerabatan bahkan ketentraman semua telah menanti senyum canda tawamu...

Langit mulai kecewa dan meneteskan air matannya karena melihat bumi yg tidak seiring dan senada lagi

Gerimis mengundang, sayup angin malam menghembus, butiran tetes air hujan membasahi kalbu merindukan pancaran sinar sang rembulanku yg begitu terang tajam memberi nuwansa indah pada bumi tapi sang rembulan impianku tiada berasinar lagi karna telah di selimuti oleh kegelapan dan ketebalan sang awan hitam

Rindu kalbu ini dengan basuh pancaran sinarmu kapan dikau kembali lagi seperti dulu secerah sang bulan purnama, walaupun qt berbeda pendapat tapi ketahuilah qt tetap saudara

Di balik sebuah kenangan cerita terdapat sebuah senyuman yang terkadang sangat sulit untuk di lupakan.

Terkadang hidup tidak selamanya berjalan lurus pastinya di penghujung hari akan di pertemukan dengan persimpangan yg akan di penuhi dengan keharusan untuk memilih mana jalan terbaik di antara jalan yg tersirat

Yang di takutkan jangan sampai salah memilih jalan yg nantinya akan melahirkan jalan buntuh di dalam menata kehidupan.
Untukmu Seorang Yang di Kenang oleh YandrisCatatan : Untukmu Seorang Yang di Kenang oleh Yandris Towalu

MERASA II (Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian) oleh Santo Ali


MERASA II (Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian) oleh Santo Ali

Tak kala diri ini yakin akan sebuah perasaan itu bahwa kau datang bukan hanya memberi seribu harapan tapi berjuta-juta harapan bahkan mungkin tiada batasannya.

Ketika kata demi kata tertulis indah dalam sebuah kalimat akan sebuah kata perasaan yang mendalam akan hal yang akan dijadikan semangat dalam kehidupan ini hingga akhir hayat.

Ketika suara tak lagi menjadi suatu yang berlebihan, maka tulisan ini yang menjadi penenang akan harapan yang mungkin akan kau gantungkan pada seorang diri yang sangat berharap akan kepastian halnya keromantisan.

Ketika saat itu datang, maka jangan kau diam dan tak memberi kepastian akan sebuah rasa yang akan kita jalankan selama tak ada rintangan kita akan selau bersama dikala suka maupun duka.

Kau yang telah menjadi warna dalam kehidhpan ini, jangan kau goreskan walau sedikitpun akan hati seorang diri yang kian terlalu mendalam akan sebuah rasa yang kita telah persaksikan dilubuk hati yang paling dalam yang hanya Tuhan mengetahuinya.

Harapan akan sebuah rasa yang akan selalu menjadi ikhiar bagiku sang pengidola dan pengasih dan penyayangmu layaknya bahwa Tuhan itu mahas pengasih dan penyayang

Kau yang telah memberikan jawaban akan sebuah rasa ini, jangan kau patahkan, jangan kau sia-siakan, jangan kau kesalkan, jangan kau bingungkan, jangan kau dustakab serta jangan kau kecewakan diri ini yang telah dilanda asmara yang kian di Doakan semoga Abadi Selamanya.

Kau adalah aku, Aku adalah kamu maka kamu dan aku satu dalam rasa yakni kesetiaan dan kenyamanan.

Keyakinan akan sebuah keromantisan yang itu akan menjadi kisah diantara kita berdua hari ini, esok, lusa bahkan selamanya hingga akhir hayat memisahkan kita.


Doa demi doa selalu terhaturkan agar kisah kita direstui Tuhan, yang itu dari mimpi hingga menjadi kenyataan.

Inginku hanya ini Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian.
MERASA II (Kau dan Aku Satu Rasa Dalam Kepastian) oleh Santo Ali

Ini Alasan Kader HMI Sangat Membanggakan Organisasinya. Jika Setuju Share.

1. Karena di HMI anak-anak tokoh Masyumi bisa duduk manis dengan anak-anak tokoh NU

2. Karena di HMI anak-anak Tokoh Muhammadiyah bisa berpelukan dengan anak-anak tokoh NU dan organisasi Islam lainya bahkan dengan anak-anak tokoh Nasionalis sekalipun

3. Karena di HMI hal-hal kecil bersifat Furuiyah di abaikan demi sesuatu yang besar yaitu Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah wathoniyah

4. Karena di HMI anak-anak keturunan Muhammadiyah, NU, PERSIS, Al Irsyad dll bisa sholat jamaah secara bersama

5. Karena di HMI adalah pencerminan Islam Mini Indonesia

6. Karena di HMI anak-anak dari orang tua yang ideologinya berbeda bisa duduk bareng diskusi dengan damai

7. Karena di HMI kami diajarkan bagaimana membangun negara ini dengan cara yang benar

8. Karena di HMi kami diajarkan menghargai Pluralisme dan kebhinekaan

9. Karena di HMI kami diajarkan bahwa generasi muda Islam, generasi muda Kristen, Generasi muda Hindu dll semuanya merupakan kader-kader bangsa yang harus saling membangun komunikasi untuk membangun bangsa ini

10. Karena di HMI para aktivis bisa bebas ngomong dan diskusi tentang apa saja termasuk ngomong tentang Ateisme dan ideologi lainnya sebagai ilmu

11. Karena di HMI  tidak ada kultus Individu,Prof Lafran Pane, Nurcholis Madjid dan Akbar tanjung pun bisa dibantah

12. Karena di HMI kami tidak diajarkan untuk taqlid dalam menerima pendapat seseorang
di HMI kami diajarkan setelah menjadi alumni anda boleh berkiprah dibidang kehidupan apa saja, di partai politik apa saja asalkan tetap memperjuangkan keadilan dan kebenaran

13. Karena di HMI tidak ada kata saling mengkafirkan

16. Karena di HMI kekuatan intelektual menjadi rujukan utama

17. Karena di HMI ada hubungan emosional Ideologis sangat dekat antara sesama anggota atau antara Junior dengan senior walaupun mereka dipisahkan oleh jarak waktu

18. Karena di HMI silaturahmi tidak pernah putus

19. Karena di HMI kami tidak diajarkan berpikir secara primordial

20. Karena di HMI kami diajarkan komitmen kebangsaan tidak akan menafikan komitmen keberislamanan begitu pula sebaliknya komitmen kebangsaan.

21. Karen di HMI kita satu untuk Iman Ilmu Amal, dan Yakin Usaha Sampai.

Sumber : Akun Facebook Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)
Ini Alasan Kader HMI Sangat Membanggakan Organisasinya. Jika Setuju Share.

JELANG KONFERENSI CABANG MPKPC HARAP KADER HMI POHUWATO SOLID DAN MANTAPKAN KEKOMPAKAN

WAM POHUWATO : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato yang dibawah naungan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Utara Gorontalo (BADKO HMI SULUTGO) kini akan menggelar Konferensi Cabang (KONFERCAB) di akhir Mei 2017 Mendatang.


Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato Wawin Wartabone saat di temui di kediamannya mengajak kepada seluruh kader hijau hitam Pohuwato agar bersatu dan sama-sama mensukseskan agenda Konferensi Cabang (KONFERCAB) nanti.

"Saya selaku Ketua Umum mengharapkan agar seluruh kader HMI Cabang Pohuwato bisa bersatu dan sama-sama mensukseskan Konferensi Cabang nanti dan nantinya siapapun kader yang yang akan mencalonkan diri sebagai Kandidat Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2017-2018 agar bisa beradu gagasan dan program kerja demi HMI Cabang Pohuwato yang lebih maju dan lebih baik lagi kedepan" Ujar Wawin Wartabone yang juga Mantan Presiden BEM STIE Ichsan Pohuwato.


Saat ditemui disalah satu warung kopi terkenal di Kota Marisa  salah satu Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Cabang (MPKPC) HMI Cabang Pohuwato Alpika Mohi SH. mengatakan agar Seluruh Kader HMI Cabang Pohuwato  bisa bersatu dan kembali solid dan tetap mantap dalam kekompakan dinaungan bendera HMI yang didirikan oleh Kakanda Prof. LAFRAN PANE 1947 dikala itu.


"Saya selalu  Pengurus MPKC HMI Cabang Pohuwato sangat berharap agar Kader HMI Pohuwato kembali memperlihatkan eksistensinya di dalam Kampus sebagai pusat peradaban kaum intelektual muda dan dapat memberikan  kontribusi nyata bagi Daerah, Ummat dan Bangsa dan kader hijau hitam Pohuwato harus sama-sama mengamalkan khitah perjuangan HMI dan mempertahankan nilai-nilai Independensinya yakni hanya tunduk pada kebenaran (hanif)". Harap Alpika Mohi yang juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2014-2015. 

Saat di mintai harapannya terhadap penyelenggaraan Konferensi Cabang (KOMFERCAB) HMI Cabang Pohuwato  Ketua Umum HMI Komisariat STIE Ichsan Cabang Pohuwato Yahya R. Utina mengatakan "saya selaku ketua Umum HMI Komisariat STIE Cabang Pohuwato mendesak agar sudah saatnya HMI Pohuwato segera melaksanakan Konferensi Cabang (KONFERCAB) dan penyelenggaraan Konferensi Cabang agar dapat berjalan lancar dan dapat melahirkan pemimpin yang amanah, cerdas dan progresif"
Harap Yahya R. Utina yang juga  saat ini menjabat sebagai Presiden BEM STIE Ichsan Pohuwato Periode 2017-2018. Al (15/05/2017)

Kamis, 11 Mei 2017

HMI Pohuwato Sesalkan Fitnah Brigade Jokowi Yang Di Tuduhkan Kepada Lembaga HMI

WMA-POHUWATO- Berdasarkan berita yang oleh PB HMI Melalui akun facebook PB HMI bahwa telah ada yang mencoba atau menyebut Jaringan HMI Jusuf Kalla membahayakan pemerintahan ini sangaf menyakitkan memang bagi kader-kader HMI Di Seluruh Indonesia.

Mulyono namanya yang mencoba membuli HMI dengan fitnah yang tidak benar berdasarkan ilustrasi berita yang kami baca di akun PB HMI seebagai berikut :

Menurut Mulyono, JK dengan jaringan HMI membuat intrik politik di lingkungan pemerintahan. “Pak SBY sudah tahu karakter JK, makanya di putaran kedua Pilpres 2009 menggandeng Boediono. Dan kelakuan JK diulangi lagi di pemerintahan Jokowi,” jelas Mulyono. Kata Mulyono, jaringan HMI JK bisa menggembosi Jokowi di Pilpres 2019. “Lebih baik, JK mengundurkan diri dari Wapres,” tegas Mulyono.
Ia melihat jaringan HMI JK bermain dalam memfitnah Ahok dalam tudingan menista agama. “Walaupun Golkar di Pilkada DKI dukung Ahok, tetapi kader-kader HMI di Golkar seperti Ahmad Doli Kurnia, Indra J Piliang mendukung Anies. Doli Kurnia membuat pernyataan-pernyataan di media yang penuh fitnah terhadap Ahok,” papar Mulyono. Ia meminta pemerintahan Jokowi mewaspadai jaringan HMI karena bisa jadi menelikung di tengah jalan. “HMI ini punya operator di pemerintahan dan lapangan serta membuat isu-isu yang bisa menyudutkan Presiden Jokowi,” pungkas Mulyono.

Baca http://www.pbhmi.or.id/berita/1640/brigade-jokowi-sebut-jaringan-hmi-jusuf-kalla-membahyakan-pemerintahan.html

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato saat dimintai keterangan di Sekretariat HMI Cabang Pohuwato lepas sholat Jum'at 12 Mei 17 Pukul 14.00 WITA. ia mengatakan sangat menyayangkan stetmen atau hal yang disebutkan oleh Brigade Pak Jokowi terhadap lembaga HMI, Pengurus HMI Cabang Pohuwato, Melaui Wakil Sekretais Bidang Pembinaan Umat HMI Cabang Pohuwato Santo Ali  Menanggapi hal diatas mengatakan " "saya selalu kader pribadi kader HMI sangat menyayangkan hal ini di tujukan hanya kepada HMI, padahal HMI tak bersalah apa-apa, jika ada kepentingan politik jangan bawa-bawa organisasi kemahasiswaan apalagi ini HMI yang jelas tujuannya bagaimana mewujudkan masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT"


Santo Ali yang juga sebagai alumni Senior Course (SC) Tingkat Nasional itu meminta agar seluruh keluarga Besar HMI tak mendiamkan hal ini, jika tidak ini akan melebar dan akan menjadi polemik bagi HMI maupun untuk Pemerintahan, Menurut Santo ada oknum yang mencoba-coba menfitnah atau bahkan ingin mengadu domba HMI dan Pemerintah supaya HMI bisa dilumpuhkan yang dimana benar adanya bahwa HMI memiliki Conection dan Mobilitas yang begitu besar di Negara ini.


Ia juga mengharapkan agar Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MD KAHMI) agar menindak hal ini karena ini menurut kami bahwa fitnah dan sangat merugikan lembaga HMI maupun senior-senior kita yang ada di pemerintahan saat ini.

Santo pula meminta agar PB HMI tidak tinggal diam dengan hal ini, harus ada langkah-langkah yang segera diambil oleh Pengurus Besar jika tidak ini akan merajala lela dan sangat memperihatinkan apabila hanya didiamkan intinya harus kita lawan segala bentuk fitnah maupun buli dari siapapun yang itu sangat merugikan HMI yang merupakan organisasi kemahasiswaan tertua dan terbesar di Indonesia . AL (Jum'at, 12 Mei 2017)





Apa saja sih motiv ber-HMI? Berikut baca tiga motiv Ber-HMI


Seandainya David McClelland, psikolog sosial asal Amerika, diundang ke Ciputat untuk men-screening calon-calon peserta LK-1 dan menanyakan pertanyaan ini: “Apa motivasi Anda masuk HMI?”

Jawaban calon-calon peserta pasti tidak sama satu sama lain. McClelland akan menimbang jawaban-jawaban itu dan memasukannya ke dalam “kotak-kotak” yang telah ia sediakan. Jika calon peserta LK-1 menjawab: “Saya ingin memperbanyak teman dan memperluas pergaulan,” maka McClelland akan menggolongkannya sebagai “rendah dalam need for achievement, tinggi dalam need for affiliation“.

Need for achievement adalah kebutuhan untuk berprestasi, sedangkan need for affiliation adalah kebutuhan untuk berhubungan sosial.

Sedangkan calon peserta yang mengatakan: “Saya ingin seperti Jusuf Kalla,” atau “Saya ingin memiliki jaringan yang luas agar mudah dalam mencari pekerjaan nanti”, atau: “Saya ingin menjadi ketua cabang”, maka McClelland akan menyebutnya sebagai “rendah dalam need for achievement, tinggi dalam need for power“.

Need for power adalah kebutuhan untuk berkuasa.

Dan jawaban semacam ini: “Saya ingin mengaktualisasikan segala potensi yang ada pada diri saya lewat aktivitas dan sarana-sarana yang ada di HMI”, mungkin akan menghasilkan ucapan selamat dari McClelland dan ia akan menepuk-nepuk pundak sang calon peserta karena jawaban tersebut menunjukkan need for achievementyang tinggi.

Anda mungkin akan bertanya, kenapa need for achievement selalu disebut dalam kesimpulan McClelland?

Need for achievement (biasa disingkat n-ach) adalah ibarat anak kandung yang lama diidam-idamkan McClelland, sedangkan dua need yang lain sebagai anak pungut yang tak sengaja ditemukan McClelland ketika menyimpulkan hasil penelitiannya.Jadi wajar kalau n-ach menjadi anak paling disayang dan paling sering disebut. Awalnya McClelland melakukan penelitian dengan tujuan untuk mencari tahu faktor apa yang menimbulkan semangatenterpreneurship (wirausaha) pada para pekerja di berbagai bangsa di Eropa, Amerika, dan Asia. Jawabannya adalah need for achievement, anak kandungnya itu.

Teori tiga kebutuhan dari McClelland ini kemudian berkembang menjadi teori motivasi yang sangat terkenal dengan sebutan achievement motivation theory (teori motivasi berprestasi). Pemakaian teori kebutuhan untuk menerangkan motivasi kiranya tidak susah dipahami. Kebutuhan adalah suatu perasaan kekurangan atau keadaan tidak seimbang. Keadaan tersebut menggerakkan orang untuk bertindak menutupi kekurangan itu agar keadaan dirinya kembali seimbang. Hal “menggerakkan untuk bertindak” itulah yang disebut motivasi. Kita butuh makan, maka kita bertindak mencari makan. Motif yang menggerakkan kita mencari makan berasal dari kebutuhan kita akan makan. Jadi kebutuhan menimbulkan motivasi, dan teori kebutuhan menjadi teori motivasi.

Dengan demikian, tiga kebutuhan di atas bisa disebut juga tiga motivasi atau motif.

Motif Berprestasi

Max Havelaar, asisten residen Lebak abad ke-19 dalam novel karangan Multatuli, pernah mengungkapkan sebuah pesan yang amat indah saat berpidato di hadapan para kepala-negeri di wilayah itu. Katanya: “Sebab kita bersuka cita bukan karena memotong padi; kita bersuka cita karena memotong padi yang kita tanam. Dan jiwa manusia bukan tumbuh karena upah, tetapi karena kerja yang membikin ia berhak menerima upah.”

Tepat sekali. Seorang mahasiswa bisa saja bergembira atas hasil ujiannya yang tinggi. Tetapi jika dalam ujian dia nyontek, kegembiraannya pasti terganggu oleh sebutir kerikil yang terselip dalam benaknya. Kita senang dikasih uang oleh orang tua, tetapi kita akan bangga jika uang itu diperoleh dari usaha kita sendiri.

Motif berprestasi menunjukkan kecenderungan yang lebih besar pada proses dibanding hasil. Prinsipnya: kerja dulu, baru upah. Orang yang tinggi dalam motif berprestasi senang mendapat imbalan, tetapi imbalan yang diperoleh dari usaha, bukan yang didapat secara tiba-tiba. Ia juga menyukai tantangan, namun bukan tantangan yang tidak mungkin ditaklukkan. Tantangan yang realistis, tidak terlalu mudah tapi juga tidak terlalu susah, dengan peluang berhasil 50-50 (fifty-fifty), lebih disukai daripada tantangan yang bersifat spekulasi (gambling) meskipun hasilnya lebih besar. Tipe orang seperti ini mencari kesempatan-kesempatan di mana ia dapat memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Ia selalu bergairah untuk bekerja lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya.

Motif Berkuasa

Gejala sebaliknya terjadi pada orang yang tinggi dalam motif berkuasa, yakni lebih berorientasi pada hasil daripada proses. Bedakan dua ungkapan berikut: “Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya seorang intelektual,” dan “Saya ingin agar orang-orang menyebut saya sebagai intelektual.” Ungkapan pertama menandakan motif berprestasi, ungkapan kedua menandakan motif berkuasa. Dalam kalimat pertama, tersirat juga keinginan untuk disebut intelektual. Tetapi hal itu ingin didapatkan setelah yang bersangkutan menunjukkan karya-karya yang membuat ia berhak disebut intelektual. Ungkapan kedua menunjukkan keinginan untuk disebut intelektual, tetapi tak diungkapkan bagaimana caranya. Pokoknya saya disebut intelektual, apapun caranya. Begitu kira-kira.

Motif kedua ini tampaknya cukup banyak dianut orang Indonesia. Kita mendengar ada pegawai yang membeli gelar akademik dari sebuah “universitas antah berantah” di luar negeri agar ia bisa naik jabatan dengan cepat. Ada juga politikus (dari nama “pekerjaannya” saja jelas mengharuskan yang bersangkutan punya motif berkuasa yang tinggi) yang ujug-ujug punya titel “Dr.” (Doktor) di depan namanya, padahal dia tidak punya reputasi akademis sedikit pun, apalagi sampai bikin buku. Contohnya seperti dapat kita lihat pada nama seorang pemimpin partai Islam di negeri ini. Sindrom gilagelar ini bahkan menimpa pula beberapa kiyai yang seharusnya punya sikap tawadhu dan rendah hati.

Motif Berafiliasi

Tampaknya motif inilah yang paling banyak dimiliki orang Indonesia. Setiap hari raya ‘idul fitripuluhan juta orang bergerak menyebar ke berbagai daerah di Indonesia untuk mudik melepas rindu dengan keluarga, sanak kerabat, dan para tetangga. Mereka rela menyisihkan pendapatan mereka sehari demi sehari agar pada saatnya cukup untuk mengongkosi perjalanan ke kampung halaman. Tingginya motif afiliasi orang Indonesia juga terartikulasi dalam filsafat hidupnya. Pepatah Jawa “mangan ora mangan ngumpul” atau ungkapan Sunda “riung mungpulung bongkok ngaronyok” menunjukkan hal itu.

McClelland tidak meneliti orang Indonesia. Tetapi, kata Jalaluddin Rakhmat, tampaknya orang Indonesia tidak jauh berbeda dengan tipikal orang Iran: tinggi dalam need for power dan need for affiliation. Tipe bangsa seperti ini cenderung melahirkan sistem yang otoriter. Rakyatnya pun lebih senang diperintah oleh rezim yang totaliter. Oleh karena itu jangan heran kalau kini rakyat Indonesia bosan dengan pemerintahan Orde Reformasi dan mulai menunjukkan gejala-gejala terinfeksi penyakit SARS (Sangat Amat Rindu Soeharto).

Dalam konteks organisasi, umumnya anggota yang hanya tinggi dalam motif afiliasi tidak akan mencapai tingkatan puncak dalam struktur. Mereka hanya mengisi bagian bawah sebagai massa yang diperlukan saat ada pemilihan ketua umum, atau paling banter dilibatkan dalam kepanitiaan-kepanitiaan untuk kerja-kerja yang bersifat operasional lapangan. Mereka memang lebih membutuhkan suasana persahabatan dan kekeluargaan (kooperatif) daripada situasi kompetitif dan mereka sangat menghindari konflik.

Sebagai organisasi perkaderan, HMI jelas membutuhkan kader dengan motif berprestasi lebih tinggi dibanding motif lainnya. Motif berkuasa tetap diperlukan, namun dalam kadar yang sedang-sedang saja. Motif berafiliasi juga harus ada karena sebuah organisasi memerlukan sesuatu yang dapat mengikat anggota-anggotanya secara emosional. Ketiganya diperlukan dengan kadar yang berbeda-beda. Berorganisasi akan menjadi pengalaman yang menggairahkan dengan need for achievement; menjadi pengalaman yang seru dengan need for power; dan menjadi pengalaman yang indah dengan need for affiliation.

Hirarki Kebutuhan Maslow

Ketiga kebutuhan yang disebut McClelland di atas bukan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai syarat pokok untuk hidup (kebutuhan dasar). Ketiganya merupakan kebutuhan tingkat tinggi atau need for growth (kebutuhan pertumbuhan). Jika dibandingkan dengan teori hirarki kebutuhan yang dikembangkan Abraham Maslow, tiga kebutuhan McClelland ini kiranya mirip dengan kebutuhan tingkat ketiga sampai kelima. Dalam teorinya, Maslow menyebut ada lima kebutuhan manusia. Dua yang pertama merupakan kebutuhan dasar, yakni kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum, dan berhubungan seksual), dan kebutuhan akan rasa aman (misalnya pakaian dan tempat tinggal).

Tingkat ketiga adalah kebutuhan sosial, yakni kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta. Manusia butuh berteman, berkeluarga, dan mempunyai identitas dalam suatu kelompok. Kebutuhan ini senada dengan need for affiliationdalam teori McClelland. Tingkat keempat adalah kebutuhan akan harga diri, bahwa setelah manusia hadir dalam kehidupan kelompok, ia ingin kehadirannya dihargai oleh orang-orang lain. Meski tidak persis,need for power-nya McClelland kiranya tak jauh berbeda dengan kebutuhan ini. Tingkat tertinggi adalah kebutuhan untuk beraktualisasi-diri. Di sini manusia mencurahkan segala potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin sehingga ia dapat menjadi manusia yang berfungsi secara penuh. Kebutuhan ini analog dengan Need for achievement.

Dari perbandingan di atas tampak bahwa need for achievementatau kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan yang paling tinggi tingkatnya dibanding dua kebutuhan lainnya. Kebutuhan beraktualisasi-diri kategori Maslow hanya mungkin jika diisi oleh motif berprestasi yang tinggi. Oleh karena itu, sekali lagi, jika HMI ingin maju, rekrutlah kader-kader dengan motif berprestasi yang tinggi dan didiklah kader-kader yang ada untuk meningkatkan motivasi ini.

Insan Kamil

Saat membaca bab II dari NDP HMI (Pengertian-pengertian Dasar tentang Kemanusiaan), sesampainya di paragraf empat dan lima yang menerangkan tentang manusia sejati (insan kamil), saya tersenyum mendapatkan bahwa ciri-ciri insan kamil yang disebutkan di situ ternyata persis sama dengan ciri-ciri Maslow tentang orang yang telah mencapai tingkat aktualisasi-diri (lihat misalnya buku Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan, Jakarta: Kanisius, 1991). Saya kutipkan berikut ini paragraf empat secara lengkap dan kalimat pertama dari paragraf lima.

“Manusia sejati (insan kamil) ialah yang kegiatan mental dan fisiknya merupakan suatu keseluruhan. Kerja jasmani dan kerja rohani bukanlah dua kenyataan yang terpisah. Malahan dia tidak mengenal perbedaan antara kerja dan kesenangan. Kerja baginya adalah kesenangan dan kesenangan ada dalam dan melalui kerja. Dia berkepribadian, merdeka, memiliki dirinya sendiri, menyatakan keluar corak perorangannya dan mengembangkan kepribadian dan wataknya secara harmonis. Dia tidak mengenal perbedaan antara kehidupan individual dan kehidupan komunal, tidak membedakan antara perorangan dan sebagai anggota masyarakat, hak dan kewajiban serta kegiatan-kegiatan untuk dirinya adalah juga sekaligus untuk sesama umat manusia. Baginya tidak ada pembagian dua (dikotomi) antara kegiatan-kegiatan rohani dan jasmani, pribadi dan masyarakat, agama dan politik ataupun dunia akhirat.“

Kita tahu NDP disarikan dari al-Quran. Meski tidak menutup kemungkinan Cak Nur, sang perumus utama, mengutip dari teori Maslow, keterangan tentang insan kamil itu diikuti oleh ciri-ciri selanjutnya yang diambil dari al-Quran: “Kesemuanya dimanifestasikan dalam suatu kesatuan kerja yang tunggal pancaran niatnya, yaitu mencari kebaikan, keindahan dan kebenaran (al-Bayyinah: 5). Dia adalah seorang yang ikhlas, artinya seluruh amal perbuatannya benar-benar berasal dari dirinya sendiri dan merupakan pancaran langsung dari kecenderungannya yang suci dan murni (al-Baqarah: 207). Suatu pekerjaan dilakukan karena keyakinan akan nilai pekerjaan itu sendiri bagi kebaikan dan kebenaran, bukan karena hendak memperoleh tujuan lain yang nilainya lebih rendah (pamrih) (al-Insan: 8-9). Kerja yang ikhlas mengangkat nilai kemanusiaan pelakunya dan memberinya kebahagiaan (al-Baqarah: 263)… dst.

Saya tidak hendak mengritik Cak Nur dengan pembandingan ini. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa orang yang hidupnya digerakkan oleh motif berprestasi (McClelland), dan motif aktualisasi-diri (Maslow), adalah sejalan dengan ciri-ciri insan kamildalam al-Quran.

Wallahu a’lam.

Catatan: Tulisan ini diambil dari buku Asep Sofyan, Mengislamkan HMI Meluruskan Niat dalam Berorganisasi (eLSAK, 2003).